"Surat Gubernur Aceh tersebut menyikapi lonjakan harga tiket pesawat dari dan ke Aceh, terutama menjelang Idul Fitri 1443 H," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA di Banda Aceh, Kamis.
Berdasarkan penelusuran, di penjualan online, harga tiket Jakarta - Aceh mencapai Rp9,6 juta per orang untuk sekali jalan, normalnya harga tiket hanya Rp2,6 juta per orang untuk sekali jalan.
kata Muhammad MTA, mahalnya harga jual tiket pesawat karena hukum pasar yang melibatkan kemampuan permintaan dan persediaan.
Di satu sisi, terbatasnya kursi pesawat, sementara permintaan terus meningkat, terutama menjelang lebaran. Dampaknya tentu naiknya harga tiket pesawat, kata Muhammad MTA.
"Selain itu, maskapai juga disebut masih beroperasi seperti kala tingginya kasus COVID-19. Padahal perjalanan orang sudah dilonggarkan oleh pemerintah," katanya.
Menyikapi persoalan angkutan udara tersebut, kata Muhammad MTA, Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah melakukan sejumlah langkah penting, sebagai upaya menemukan solusi dari kondisi tersebut.
Di antara menyurati Presiden RI Joko Widodo. Selain harga tiket, dalam surat tersebut Gubernur Aceh meminta maskapai Garuda Indonesia kembali melayani penerbangan Banda Aceh-Medan dan sebaliknya.
Kemudian, Gubernur Aceh menyurati maskapai Air Asia untuk membuka kembali penerbangan dan melayani penumpang Banda Aceh-Medan sebaliknya.
"Selama ini, penerbangan Banda Aceh-Medan yang hanya dilayani satu maskapai, yakni Wings Air. Padahal, sebelumnya ada beberapa maskapai melayani penerbangan rute tersebut," kata Muhammad MTA.
Muhammad MTA mengatakan Gubernur Aceh juga menyurati Menteri Perhubungan meminta evaluasi tarif penerbangan rute Banda Aceh-Medan yang terlalu mahal.
"Dalam surat tersebut, Gubernur Aceh mengusulkan Bandara SIM sebagai entry point penerbangan internasional. Di mana Pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah dari Indonesia," kata Muhammad MTA.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022