• Beranda
  • Berita
  • Apple alami masalah pasokan lebih besar masuki 2022

Apple alami masalah pasokan lebih besar masuki 2022

29 April 2022 07:44 WIB
Apple alami masalah pasokan lebih besar masuki 2022
Seorang pengunjung memegang warna baru dari Apple iPhone 13 pro yaitu warna hijau yang dijual di gerai Apple di 5th Avenue di Manhattan, New York, 18 Maret 2022. (REUTERS/MIKE SEGAR)
Apple memperkirakan perusahaannya akan mendapatkan masalah yang lebih besar terkait pasokan akibat adanya "lockdown" COVID-19 di China yang menjadi kunci utama penyedia pasokan produk Apple serta berhentinya penjualan produk akibat adanya invasi Rusia ke Rusia.

Perusahaan memprediksi akan terjadi perlambatan pertumbuhan perusahaan akibat maslah- masalah tersebut dan akhirnya berimbas pada penurunan saham dari perusahaan raksasa teknologi itu.

Melansir Reuters pada Jumat, masalah pasokan yang tertahan di Shanghai, China akibat adanya "lockdown" imbas COVID-19 membuat pihaknya kekurangan langkah untuk mengambil pilihan baru.

Baca juga: Apple kembangkan HomePod berkamera

Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook namun optimistis jika China sudah kembali dibuka aksesnya oleh pemerintah setempat, maka perakitan akhir produk Apple akan kembali dikerjakan meski belum dipastikan kapan aksi "lockdown" di Negeri Tirai Bambu itu berakhir.

Ia berharap masalah ini tidak akan berlarut- larut dan berlangsung sementara sehingga dapat menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Terkait imbas invasi Rusia ke Ukraina, Chief Financial Officer (CFO) Apple Luca Maestri pernah mengungkap akibat masalah itu penurunan penjualan yang lebih besar akan terjadi pada kuartal ketiga fiskal.

Dia mengatakan kepada analis bahwa masalah rantai pasokan akan merugikan penjualan di kuartal tersebut sebesar 4 miliar hingga 8 miliar dolar AS dan secara substansial ia memperkirakan akan terjadi pukulan yang lebih telak dibanding kuartal kedua.

Di tengah kondisi pandemi yang mulai membaik, nampaknya ini bukan menjadi kabar baik bagi Apple karena orang- orang sudah mulai melakukan kegiatan secara hibrida sehingga dana yang dialokasi untuk pembelian gawai cenderung akan menurun.

Misalnya seperti yang disebutkan Apple bahwa penjualan iPad turun 2 persen menjadi 7,65 miliar dolar AS karena kendala rantai pasokan.

Meski demikian untuk aksesoris pelengkap justru masih memiliki permintaan yang cukup baik dari pasar, misalnya pada perangkat pengeras suara Apple mencatat terjadi kenaikan penjualan 12 persen menjadi 8,8 miliar dolar AS.

Baca juga: Bocoran iPhone 14, kamera 48MP untuk versi Pro

Baca juga: Google diam-diam luncurkan "Switch to Android" di App Store

Baca juga: Dugaan kamera depan iPhone 14, lebih besar dari iPhone 13

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022