Permohonan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) akan diproses dengan cepat jika negara-negara Skandinavia tersebut memilih untuk melakukannya, kata Sekretaris Jenderal aliansi militer itu, Jens Stoltenberg, pada Kamis (28/4).Kemungkinan permohonan kedua negara untuk menjadi anggota NATO menjadi sorotan sejak awal konflik Rusia-Ukraina, karena keduanya bertetangga dengan Rusia. Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km dengan Rusia.
"Jika mereka memutuskan untuk mendaftar, Finlandia dan Swedia akan disambut dengan tangan terbuka oleh NATO. Finlandia dan Swedia adalah mitra terdekat kami," ujar Stoltenberg kepada wartawan di Parlemen Eropa di Brussel.
Baik Finlandia maupun Swedia telah lama menjalankan kebijakan nonblok militer. Setelah disintegrasi Uni Soviet, NATO beberapa kali gagal membujuk kedua negara.
Namun, kedua negara telah membuat sejumlah perubahan dalam posisi mereka menghadapi konflik Rusia-Ukraina, dengan mengirimkan senjata dan amunisi ke Ukraina.
"Kami tahu bahwa angkatan bersenjata mereka memenuhi standar NATO, dapat beroperasi bersama pasukan NATO. Kami berlatih bersama dan kami juga telah bekerja sama dengan Finlandia dan Swedia dalam banyak misi dan operasi yang berbeda," tutur Stoltenberg.
Dia juga membahas keamanan Finlandia dan Swedia selama periode interim antara kemungkinan permohonan keanggotaan kedua negara dan tanggal mereka menjadi anggota organisasi itu, dengan mengatakan bahwa "kami akan dapat menemukan solusi" sehingga "tidak akan ada ketidakpastian" yang tersisa.
Kemungkinan permohonan kedua negara untuk menjadi anggota NATO menjadi sorotan sejak awal konflik Rusia-Ukraina, karena keduanya bertetangga dengan Rusia. Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km dengan Rusia.
Ketika menjawab pertanyaan tentang prospek negara-negara yang mungkin bergabung dengan NATO, Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan kepada wartawan pada awal bulan ini bahwa ekspansi lebih lanjut NATO, termasuk masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi tersebut, tidak akan berkontribusi terhadap keamanan di Eropa.
"Di dalamnya, aliansi itu justru dijadikan alat yang dipertajam untuk konfrontasi. Ini bukan aliansi yang menjamin perdamaian dan stabilitas. Perluasan lebih lanjut dari aliansi tersebut, tentu saja, tidak akan menghadirkan keamanan tambahan bagi Benua Eropa," kata juru bicara Kremlin itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022