"Ini demi menghindari calo, mengurangi hal yang tidak transparan dan kepastian tiket lebih terjamin," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Junaedi saat ditemui di lokasi, Jumat.
Menurut Junaedi, warga sekarang bisa membeli tiket dari aplikasi "Jaket Bus" atau "Jakarta Electronic Ticketing System-Bus". Lewat aplikasi ini, warga bisa memesan tiket dari Perusahaan Otobus (PO) seusai dengan harga normal.
Selain itu, penumpang juga bisa memilih tempat duduk jika melakukan pemesanan tiket lewat aplikasi. Dengan demikian, penumpang tidak perlu lagi memperebutkan bangku bus.
"Jadi semua jadi 'cahsless', tinggal 'check in' saja. Enggak ada transaksi langsung," kata dia.
Baca juga: Terminal Pulogebang tingkatkan pengamanan saat puncak arus mudik
Baca juga: Terminal Pulogebang pastikan sopir bus sehat dan tidak pakai narkotika
Junaedi mengakui saat musim mudik seperti ini masih banyak penumpang yang membeli tiket secara langsung dengan uang tunai. Dia berharap dengan sosialisasi ini, masyarakat mulai beralih ke pembelian tiket secara "online".
Puncak keberangkatan pemudik di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, diperkirakan terjadi hari ini.
Junaedi memperkirakan warga yang berangkat mencapai 3.000 orang dengan mayoritas tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Belum lagi pemudik yang ikut dalam program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Diperkirakan jumlah pemudik yang ikut program tersebut mencapai 3.330 dengan menggunakan 111 bus.
Baca juga: Pengelola Terminal Pulogebang pastikan bus pemudik layak jalan
Baca juga: Kemenhub lepas 111 bus mudik gratis di Terminal Pulogebang
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022