Satu keluarga pemudik yang menggunakan bajaj menempuh perjalanan selama 12 jam dari Jakarta, hingga ke Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu atau H-2 menjelang Lebaran 2022.Ya udah biasa lah, tadi juga cukup macet dari sana, tapi tadi di Bandung juga sempat ada banjir
Dadang (54), pengendara bajaj tersebut, mengaku berangkat dari kediamannya di Mangga Dua, Jakarta, sejak pukul 05.00 WIB. Ia membawa istri dan satu anaknya untuk mudik ke Tasikmalaya.
Baca juga: Kemenhub: Pergerakan penumpang terus meningkat pada H-3 Lebaran
"Berangkat dari Mangga Dua setelah shalat subuh, jam lima lah, lewat jalur biasa," kata Dadang saat melintas di depan Pos Pengamanan Mudik Cikaledong Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Dadang ditemui ketika bajajnya tak bergerak di depan pos pengamanan terjebak arus yang macet. Dia masih ada di kursi kemudi, sedangkan istri dan anaknya tengah tertidur di kursi belakang.
Baca juga: Pemerintah: Pelabuhan Merak lewati puncak arus mudik
Menurutnya, ia bersama keluarganya sudah terbiasa mudik menggunakan kendaraan beroda tiga tersebut. Kondisi macet di jalur mudik pun, kata dia, sudah terbiasa dihadapi.
"Ya udah biasa lah, tadi juga cukup macet dari sana, tapi tadi di Bandung juga sempat ada banjir," kata Dadang.
Baca juga: Antrean kendaraan di gerbang tol Merak capai 8 kilometer
Adapun pada pukul 17.00 WIB, kondisi arus mudik di kawasan Nagreg cukup dipadati pemudik. Sesekali arus lancar, dan beberapa kali arus mengalami kepadatan hingga tak bergerak.
Kepadatan di kawasan itu, tak lain karena adanya penyempitan jalur di kawasan Limbangan, Garut. Selain itu, perlambatan arus juga dikarenakan adanya pemudik yang mencari tempat untuk berbuka puasa.
Sementara itu, Kapolsek Nagreg AKP Hima Rawalasi mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan pengalihan arus. Kendaraan yang mengarah ke Limbangan, dialihkan ke Kadungora, Garut.
"Kami alihkan ke Kadungora, Garut, apabila Limbangan terlalu berat untuk jalurnya. Begitu juga sebaliknya," kata Hima.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022