Kendaraan roda empat terpantau memadati jalur mudik di Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu mulai dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, hingga di Kabupaten Pamekasan.kepadatan terjadi sejak pagi
Kendaraan yang melintas di jalur ini, umumnya merupakan kendaraan berpelat nomor luar Madura, seperti pelat nomor Surabaya (L), Bali (DK), Malang (N) dan Jakarta (B).
"Kepadatan terjadi sejak pagi, dan pengendara yang melintas umumnya merupakan warga luar Madura," kata petugas dari Dinas Perhubungan Pemkab Pamekasan yang bertugas melakukan pengamanan Lebaran di jalur mudik perbatasan antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang di Jalan Raya Tlanakan, Pamekasan, Hairul, Sabtu.
Kepadatan arus lalu lintas di jalur penghubung empat kabupaten di Pulau Madura ini, juga terpantau meningkat, yakni antara 50 hingga 60 unit kendaraan per menit atau meningkat dibanding kepadatan rata-rata harian yang hanya antara 20 hingga 40 unit per menit.
Selain di Pamekasan, kepadatan arus lalu lintas pada H-1 Lebaran ini juga terjadi di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Bangkalan, antara lain di Jalan Blega, di Jalan Tanah Merah, dan di Jalan Raya Galis, Bangkalan.
Selain karena volume kendaraan meningkat, kepadatan arus lalu lintas di jalur mudik ini juga karena ada pasar tumpah, sehingga laju kendaraan bermotor dari arah Surabaya yang hendak menuju Pamekasan dan sebaliknya terganggu.
"Di Galis ini, bahkan sempat terjadi antrean hingga sekitar 2 kilometer lebih pada siang hingga sore hari, tapi untuk malam ini, sudah terlihat mulai melandai," kata Kapolsek Galis Bangkalan Iptu Bagus Setioko Darmawan.
Petugas gabungan dari unsur polisi, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Bangkalan terpantau di berupaya mengurai kemacetan, bahkan sesekali terlihat membagikan masker kepada pemudik dan tidak menggunakan masker.
Total jumlah petugas gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran 1443 Hijriah di Kabupaten Bangkalan sebanyak 345 orang, sedangkan di Kabupaten Pamekasan 200 orang dan di Kabupaten Sampang sebanyak 320 orang.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022