• Beranda
  • Berita
  • Observatorium Bosscha ITB lakukan pengamatan hilal menjelang Syawal

Observatorium Bosscha ITB lakukan pengamatan hilal menjelang Syawal

1 Mei 2022 14:49 WIB
Observatorium Bosscha ITB lakukan pengamatan hilal menjelang Syawal
Observatorium Peneropongan Bintang Bosscha yang merupakan peninggalan bersejarah di Lembang, Jawa Barat, Kamis (23/1/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada 28 April hingga 1 Mei 2022

Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan pengamatan bulan sabit muda sebagai penanda beralihnya bulan Ramadhan ke bulan Syawal atau penentu Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang dilakukan mulai 28 April hingga 1 Mei 2022.
 
Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB Yatny Yulianty dalam keterangan pers Humas ITB, Minggu, menyebutkan setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum.
 
Dia mengatakan Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada tanggal 28 April hingga 1 Mei 2022 dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.

Baca juga: Tim Observatorium Bosscha lakukan pengamatan hilal di Lembang
 
"Kegiatan pengamatan internal ini hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat selama pandemi," kata dia.
 
Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Syawal 1443 H.
 
Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

Baca juga: Peneliti kuak keistimewaan gerhana bulan total Super Blood Moon
 
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD.
 
Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Dia menuturkan berdasarkan data hilal Syawal pada Minggu 1 Mei 2022 di Indonesia elongasi toposentris bulan dan matahari merentang antara 4,86 derajat hingga 6,36 derajat dan ketinggian toposentris Bulan merentang antara 3,54 derajat hingga 5,42 derajat.

Baca juga: BMKG Mataram akan gelar rukyat hilal Lebaran di Pantai Loang Baloq
 
Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadhan dan Syawal adalah Pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat.
 
Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat.
 
Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id.

Baca juga: Posisi hilal awal Syawal sudah penuhi kriteria MABIMS pada 1 Mei
 
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022