• Beranda
  • Berita
  • Morrison: Warga Australia bersiap untuk kenaikan suku bunga bank

Morrison: Warga Australia bersiap untuk kenaikan suku bunga bank

3 Mei 2022 14:45 WIB
Morrison: Warga Australia bersiap untuk kenaikan suku bunga bank
Arsip foto - Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara kepada media di Kantor Parlemen Persemakmuran Melbourne, di Melbourne, Australia 11 Februari 2022. (ANTARA/Darrian Traynor/Pool via REUTERS/pri.)

Yang telah mendorong (suku bunga) begitu rendah dalam waktu lama adalah apa yang telah terjadi terutama di ekonomi global

Warga Australia telah bersiap untuk kenaikan suku bunga oleh bank sentral negara itu "selama beberapa waktu", kata Perdana Menteri Scott Morrison pada Selasa.

Namun, PM Morrison mengakui keputusan kenaikan suku bunga itu akan sulit bagi sebagian warga.

Bank sentral Australia pada Selasa menaikkan suku bunga utamanya dengan sangat besar sebanyak 25 basis poin menjadi 0,35 persen. Kenaikan suku bunga itu merupakan yang pertama dalam lebih dari satu dekade di Australia.

Kenaikan itu menandai lebih banyak lagi kenaikan yang akan datang saat Australia mengurangi stimulus pandemi.

Baca juga: Pemimpin oposisi Australia terinfeksi COVID di tengah kampanye pemilu

Kenaikan suku bunga itu dapat menghambat prospek pemilihan kembali Perdana Menteri Scott Morrison menjelang pemilihan umum nasional Australia dalam waktu kurang dari tiga pekan.

Namun, Morrison mengatakan para pemilih akan memahami bahwa setiap perubahan tarif akan disebabkan oleh peristiwa global dan bukan karena penanganan ekonomi oleh pemerintahnya.

"Kami telah berada di lingkungan global yang agak luar biasa," kata Morrison kepada stasiun radio 3AW.

"Yang telah mendorong (suku bunga) begitu rendah dalam waktu lama adalah apa yang telah terjadi terutama di ekonomi global. Saya tidak pernah membantahnya," ujarnya.

Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa memutuskan untuk menaikkan suku bunga resminya dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang melonjak pada laju tahunan tercepat di dua dekade kuartal terakhir.

Morrison menyalahkan perang di Ukraina dan penguncian COVID-19 di China sebagai penyebab guncangan inflasi itu, tetapi berpendapat Australia berada dalam posisi ekonomi yang lebih baik daripada banyak negara maju lainnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kemungkinan kenaikan suku bunga, fokus kampanye pemilu Australia
Baca juga: Gesits jajaki Australia dan Filipina untuk perluas pasar ekspor

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022