City sempat memimpin 1-0 di pertandingan leg kedua dan unggul agregat 5-3 sebelum Rodrygo mencetak dua gol di penghujung pertandingan untuk Real Madrid.
Karim Benzema menjadi pahlawan bagi skuat Carlo Ancelotti setelah golnya di perpanjangan waktu mengantarkan Madrid ke final Liga Champions ke-17 dalam sejarah klub.
Kekalahan ini juga membuat tim asuhan Guardiola gagal ke final kompetisi Eropa tersebut untuk kedua kali berturut-turut.
Baca juga: Guardiola akui City tak tampilkan permainan terbaiknya
“Kami membutuhkan waktu sekarang, satu atau dua hari, tetapi kami akan bangkit, kami bangkit, kami harus melakukannya dengan orang-orang kami,” kata Guardiola usai pertandingan yang dikutip Reuters pada Kamis.
“Perasaan yang terkadang terjadi dalam sepak bola, yang telah terjadi dalam sejarah, ketika Anda memimpin, tetapi Anda mencapai akhir dan Anda didominasi – itu tidak terjadi pada kami.”
Pelatih asal Spanyol itu terakhir kali memenangkan Liga Champions pada musim 2010-11 bersama Barcelona, tetapi dia gagal mengangkat trofi tersebut bersama Bayern Muenchen dan Manchester City.
Baca juga: Guardiola sebut laga City vs Real "tontonan yang fantastis"
Ditanya apakah ini kekalahan terberatnya di Eropa, Guardiola mengatakan: “Saya mengalami kekalahan yang sangat sulit, Barcelona melawan Chelsea ketika dua pertandingan luar biasa dan kami tidak dapat mencapai final dan ya itu sulit bagi kami, kami tidak dapat menyangkalnya. "
Namun, City masih memiliki kesempatan untuk meraih trofi Liga Premier Inggris saat mereka unggul satu poin dari Liverpool di puncak klasemen Liverpool dengan beberapa pertandingan tersisa.
Baca juga: Hentikan City, Madrid tantang Liverpool dalam final Liga Champions
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022