• Beranda
  • Berita
  • China dan Rusia akan bahas kerja sama penggunaan sistem pembayaran

China dan Rusia akan bahas kerja sama penggunaan sistem pembayaran

6 Mei 2022 07:14 WIB
China dan Rusia akan bahas kerja sama penggunaan sistem pembayaran
Ilustrasi - Bendera Rusia berkibar di atas kantor pusat Bank Sentral Rusia di Moskow, Rusia. ANTARA/REUTERS/Maxim Shemetov/aa.
Bank sentral China dan Rusia akan membahas penggunaan dan peningkatan sistem pembayaran nasional masing-masing di kedua negara, utusan Beijing untuk Moskow mengatakan kepada kantor berita TASS dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (5/5/2022).

"Mengenai peningkatan dan penggunaan sistem pembayaran nasional Mir dan China UnionPay di kedua negara, pertanyaan ini akan diputuskan oleh bank sentral kedua belah pihak dalam konsultasi," kata Utusan Beijing untuk Moskow Zhang Hanhui.

Mir dan UnionPay adalah di antara sedikit pilihan yang tersisa bagi Rusia untuk melakukan pembayaran di luar negeri karena bank-bank Rusia diisolasi dari sistem keuangan global sebagai tanggapan atas apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Visa Inc dan MasterCard Inc adalah di antara banyak perusahaan Barat yang telah menangguhkan operasinya di Rusia.

Baca juga: Visa dan Mastercard blokir lembaga keuangan Rusia setelah sanksi Barat

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan telah mengkritik sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow. Kedua negara telah memperkuat hubungan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengumumkan kemitraan "tanpa batas" pada Februari.

Duta Besar mengatakan China akan menggunakan bank kliring untuk operasi yuan di wilayah Rusia untuk memastikan pembangunan berkelanjutan perdagangan nasional, yang Rusia harapkan akan mencapai 200 miliar dolar AS pada tahun 2024.

Dia juga mengatakan bahwa China dan Rusia tidak mengadvokasi penolakan penyelesaian dolar AS dan euro dalam perdagangan bilateral.

Baca juga: Rubel Rusia capai tertinggi sejak Maret 2020, pasar pantau sanksi baru
Baca juga: Bank sentral Rusia pangkas suku bunga jadi 14 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022