• Beranda
  • Berita
  • Lebaran, kelong apung di Bintan diburu turis lokal hingga asing

Lebaran, kelong apung di Bintan diburu turis lokal hingga asing

6 Mei 2022 18:41 WIB
Lebaran, kelong apung di Bintan diburu turis lokal hingga asing
Wisatawan tengah menikmati aneka kegiatan wisata bahari di kelong apung Bintan Nemo di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (6/5). ANTARA/HO-Pengelola Kelong Apung Bintan Nemo.

Alhamdulillah, pengunjung sudah ramai sejak Lebaran pertama.

Tempat wisata penginapan di atas laut atau disebut kelong apung di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dikunjungi turis lokal hingga asing pada momen libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.

"Alhamdulillah, pengunjung sudah ramai sejak Lebaran pertama," kata seorang pengelola kelong apung Bintan Nemo Karno, Jumat.

Karno menyebut sampai saat ini dalam sehari rata-rata ada 30 sampai 50 orang pengunjung datang berwisata di Bintan Nemo.

Baca juga: Satgas COVID-19 perketat pengawasan prokes di kawasan objek wisata

Mereka terdiri dari 80 persen wisatawan lokal dan 20 persen wisatawan mancanegara dari Singapura.

Mayoritas pengunjung bermalam di kelong apung dengan tarif per orang Rp600 ribu, sedangkan pengunjung yang melakukan perjalanan sehari atau one day trip dikenai tarif per orang Rp350 ribu.

Di Bintan Nemo, para pengunjung bebas melakukan beragam aktivitas bahari dengan suguhan pemandangan alam laut yang segar dan alami.

"Di sini, pengunjung bisa memancing ikan, bermain kayak, hingga menyelam sembari berswafoto dengan ikan nemo," ujar Karno.

Karno menyampaikan pemesanan kamar kelong apung Bintan Nemo penuh hingga 9 Mei 2022.

Tingginya antusias pengunjung saat Lebaran menjadi angin segar bagi pelaku wisata kelong apung, mengingat dalam dua tahun terakhir nyaris tak ada pengunjung sama sekali akibat pandemi COVID-19.

"Sekarang sudah mulai menggeliat lagi, mudah-mudahan habis Lebaran makin banyak wisatawan datang, khususnya turis asing," demikian Karno.

Baca juga: SAR Pontianak siagakan kapal penyelamat di tempat wisata

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Kepri Buralimar menyebut saat ini wisata bahari memang menjadi pilihan wisatawan asing berlibur ke Bintan, salah satunya kelong apung.

Sejak pintu perbatasan dibuka, katanya, cukup banyak turis asing datang ke tempat tersebut. Selain didominasi warga Singapura, ada juga warga dari China, Brasil, serta India.

Buralimar berharap kedatangan wisman ke Bintan akan lebih ramai lagi, sehingga sektor ekonomi pariwisata segera pulih setelah dihantam pandemi.

"Ka.i yakin setelah Lebaran, banyak wisman ke Bintan. Apalagi persyaratan perjalanan dari Singapura ke Indonesia telah dilonggarkan lagi," ujar Buralimar.

Buralimar mengutarakan wisman dari Singapura diperbolehkan menggunakan hasil tes negatif antigen sebagai syarat sebelum keberangkatan.

Ketentuan itu berdasarkan Addendum Surat Edaran (SE) Kasatgas COVID-19 Nomor 17 Tahun 2022, yang dikeluarkan pada tanggal 19 April.

“Semoga pengelola pelabuhan dan petugas di pelabuhan di Kepri sudah siap semua,” ucap Buralimar.

Baca juga: Pengunjung nikmati liburan di objek wisata hutan mangrove Sofifi

Dalam Addendum Surat Edaran (SE) Kasatgas 17/2022, bahwa hasil tes Antigen sebagai syarat keberangkatan hanya berlaku jika wisman telah menetap minimal 14 hari di Singapura dan setidaknya telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.

Dengan perubahan aturan terbaru ini,  Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Singapura ke Kepri tidak wajib lagi menjalani tes COVID-19 dan karantina setibanya di pintu masuk Indonesia.

Selain itu, syarat telah mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, memasang dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, melampirkan hasil tes Antigen ataupun RT-PCR yang diambil sebelum keberangkatan.

Kemudian, menunjukkan sertifikat vaksin di mana dosis keduanya disuntik minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Melampirkan bukti kepemilikan asuransi kesehatan, yang mencakup penanganan COVID-19 dan tidak memiliki gejala COVID-19 dan suhu tubuh harus di bawah 37,5 derajat celcius.

Pewarta: Ogen
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022