"Hunian hotel di Parapat hingga akhir pekan masih 50-70 persen dari total kamar yang ada di masing-masing hotel," ujar pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Simalungun, Mike Sinaga, Jumat.
Meski hunian itu sudah turun dari pekan lalu yang mencapai 90-an persen, tetapi tetap melegakan pengelola hotel.
"Masih banyaknya tamu, menggembirakan pengelola hotel karena pada 2020 dan 2021, tingkat hunian hotel sangat rendah bahkan nyaris tidak ada karena masyarakat khawatir dengan pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Lebaran kedua, Jalinsum menuju objek wisata Aek Sijorni macet 1 km
Baca juga: Pesanan kamar hotel di Parapat dan Berastagi sudah 90-95 persen
Tamu hotel yang masih tinggi itu karena masih ada libur Lebaran hingga akhir pekan.
Pesanan kamar hotel yang 50-70 persen itu sudah turun dari 90-100 persen di awal libur Lebaran.
"Semoga hunian hotel masih tetap bagus usai Lebaran, meski biasanya anjlok atau hanya ada tamu saat di akhir pekan,",ujar Mike.
Ketua PHRI Sumut, Denny S Wardhana menyebutkan setelah pada 2020 dan 2021, hunian kamar hotel anjlok akibat pandemi COVID-19, sementara pada Lebaran 2022, hunian hotel cukup bagus.
Hunian hotel di Parapat dan Berastagi pada pekan lalu, katanya, rata-rata mencapai 90-100 persen.
Hanya di Medan yang tidak sampai penuh atau hanya sekitar 50-60 persen karena masyarakat cenderung menginap di hotel di Parapat dan Berastagi
"Pengelola hotel tentu saja gembira dengan rezeki Lebaran 2022 dan berharap hunian hotel itu tetap membaik usai Lebaran,* katanya.
Apalagi kesadaran masyarakat untuk vaksinasi COVID-19 semakin tinggi di tengah meredanya pandemi COVID-19.
Meredanya COVID-19 membuat masyarakat lebih leluasa bepergian atau berlibur.*
Baca juga: Polda Sumut perketat pengamanan 160 objek wisata saat libur Paskah
Baca juga: Disbudpar Sumut benahi kualitas layanan destinasi wisata
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022