"Patologi kedokteran hewan juga diminta keterlibatannya oleh banyak pihak untuk membuktikan perburuan kasus dalam perdagangan ilegal satwa liar," katanya dalam keterangan tertulis Humas IPB di Bogor, Minggu.
Saat berbicara pada Kongres dan Konferensi V Perhimpunan Masyarakat Patologi Hewan se-Asia (ASVP) 2011 dan sekaligus Simposium Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia ke-10 dengan tajuk "The Role of Veterinary Pathology in Animal Health for Improving Eco-health" di
IPB International Convention Center, ia menekankan pentingnya keterlibatan dokter hewan itu.
Menurut rektor, simposium itu merupakan suatu kesempatan yang baik bagi IPB untuk menyampaikan mengenai pentingnya keterlibatan dokter hewan dalam upaya dimaksud.
Apalagi, katanya, sebagai tuan rumah dalam simposium sekaligus kongres yang dihadiri oleh negara-negara anggota ASVP se-Asia ini.
Sementara itu, Presiden Perhimpunan Patologi Dokter Hewan se-Asia Prof Bambang Pontjo menyatakan bahwa merebaknya isu penyakit infeksi yang ditularkan hewan kepada manusia (zoonosis) seperti flu burung, anthrax, rabies, leptospirosis, dan sebagainya telah banyak mendapat perhatian secara global, terutama pada hewan-hewan yang memiliki potensi penularan.
Kondisi tersebut, menurut dia, dapat disebabkan oleh polusi industri maupun aktivitas manusia dan erat hubungannya dengan isu pemanasan global, kerusakan lingkungan dan konversi lahan.
Lebih lanjut, Bambang Pontjo mengatakan adanya penyakit yang ditularkan oleh hewan berakibat terjadinya ketidakharmonisan hubungan antara manusia, hewan dan lingkungan.
"Terutama Negara-negara di Asia yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat sehingga memiliki risiko besar terhadap masalah-masalah lingkungan baik yang datang dari industri, pertanian, atau aktivitas lainnya," katanya.
Kondisi buruk tersebut, kata dia, akhirnya mengakibatkan munculnya banyak masalah kesehatan pada manusia dan hewan.
Kongres dan konferensi ASVP tahun 2011 diselenggarakan untuk kelima kalinya, setelah sebelumnya diselenggarakan di Tokyo-Japan tahun 2003, Seoul, Korea Selatan tahun 2005, Taipei, Taiwan tahun 2007 dan Bangkok, Thailand 2009.
Dalam kegiatan itu, lebih dari 40 poster publikasi ilmiah dipamerkan.
(ANT-053/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011