CEO MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan pihaknya sangat bersyukur atas pencapaian tersebut. Ia berharap masyarakat Indonesia memberi dukungan terhadap produksi anak bangsa agar bisa berjaya di negerinya sendiri.
"Saya makasih untuk masyarakat sudah membela film Indonesia, jangan menyerah dan tolong jangan dibajak, ini kebanggaan Indonesia. Terima kasih atas dukungannya," kata Manoj melalui keterangan resmi pada Sabtu (7/5) malam.
Menurut perusahaan, film garapan sutradara Awi Suryadi itu mampu memberikan perlawanan terhadap film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang tayang bersamaan, yaitu "Doctor Strange: In Multivers of Madness".
Di beberapa daerah bioskop Cinepolis, seperti Prabumulih, Sumatera Selatan, dan Ponorogo, Jawa Timur, diketahui "KKN di Desa Penari" lebih unggul dalam jumlah penonton dan tiketnya sudah habis terjual lebih dulu dibandingkan "Doctor Strange 2".
Selain itu, di Sidoarjo, Jawa Timur, kondisi yang sama juga terjadi pada saat penayangan 6 Mei lalu. Tiket "KKN di Desa Penari" terjual lebih banyak daripada "Doctor Strange 2".
Walau pembelian tiket "Doctor Strange 2" masih mendominasi di beberapa kota besar, baru kali ini tercatat film lokal mampu mengimbangi film Hollywood sekelas Marvel, menurut MD Pictures.
Pencapaian "KKN di Desa Penari" patut diapresiasi sebab menandai kebangkitan film Indonesia setelah terkena imbas pandemi COVID-19 dua tahun terakhir, kata perusahaan.
Menurut MD Pictures, kebangkitan industri film mulai terlihat pada akhir 2021, ditandai dengan film "Makmum 2" yang tembus 1 juta penonton. Kemudian disusul film "Kau Kira Kau Rumah" yang disaksikan lebih dari 2 juta penonton.
Baca juga: Kata pemain saat syuting "KKN di Desa Penari", dari mistis hingga tari
Baca juga: Film "KKN di Desa Penari" tayang 30 April dalam dua versi
Baca juga: "KKN Di Desa Penari" rilis cuplikan baru, tayang 30 April
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022