• Beranda
  • Berita
  • DLH Yogyakarta khawatir depo tidak mampu tampung sampah

DLH Yogyakarta khawatir depo tidak mampu tampung sampah

8 Mei 2022 16:00 WIB
DLH Yogyakarta khawatir depo tidak mampu tampung sampah
Ilustrasi - Tumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan sementara di Kota Yogyakarta yang meluber hingga ke jalan akibat penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. ANTARA/HO-DLH Kota Yogyakarta/am.

Jika tidak segera dibuka maka pada Selasa (10/5) sudah pasti kondisi di depo ‘over'

Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mengkhawatirkan depo dan tempat pembuangan sampah sementara tidak mampu menampung sampah lebih banyak apabila Tempat Pembuangan Akhir Piyungan tidak segera dibuka kembali.

“Jika tidak segera dibuka maka pada Selasa (10/5) sudah pasti kondisi di depo ‘over’,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, saat ini kondisi tempat pembuangan sampah dan depo yang berada di Kota Yogyakarta sudah dipenuhi sampah layaknya tumpukan sampah yang tidak bisa dibuang selama tiga hari.

Baca juga: Giwangan berangkatkan 46 bus mudik gratis tujuan Jakarta

Penumpukan sampah di depo yang cukup banyak tersebut juga dipicu kenaikan volume sampah selama libur Lebaran 2022 yang mengalami kenaikan 40-50 ton per hari terhitung sejak 28 April.

Sebelumnya, rata-rata sampah yang dibuang ke TPA Piyungan mencapai 270 ton per hari dan bisa meningkat menjadi 300 ton per hari apabila hujan karena sampah menjadi lebih berat.

“Harapan kami, TPA Piyungan bisa kembali dibuka secepatnya,” katanya yang menyebut penutupan TPA kali ini merupakan aksi dari warga setempat.

Baca juga: Pemda DIY masih mencatat enam tambahan kasus positif COVID-19

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sampah yang dihasilkan saat libur Lebaran 2022 memang mengalami kenaikan signifikan.

“Proses pengambilan sampah yang semula hanya dilakukan dua atau tiga kali sehari, maka saat libur Lebaran bisa dilakukan lima kali sehari bahkan bisa lebih jika masih ada tumpukan sampah,” katanya.

Heroe mengatakan peningkatan sampah tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta.

Baca juga: Yogyakarta rutin lakukan disinfeksi di Malioboro selama libur Lebaran

“Harapannya, masyarakat atau wisatawan menunda membuang sampah jika tempat sampah sudah penuh,” katanya.

Sedangkan terkait penutupan TPA Piyungan, Heroe mengatakan kapasitas tempat pembuangan sampah sementara dan depo sampah di Kota Yogyakarta hanya mampu menahan sampah selama dua sampai tiga hari.

“Jika penutupan dilakukan lebih dari tiga hari, maka depo dipastikan tidak mampu lagi menampung sampah,” katanya.

Baca juga: Dinkes Yogyakarta buka gerai vaksinasi di Terminal Giwangan

Ia berharap permasalahan di TPA Piyungan dapat segera diselesaikan dan selama TPA Piyungan masih ditutup, masyarakat di Kota Yogyakarta dapat menahan diri tidak membuang sampah.

“Seluruh pihak yang terkait dengan TPA Piyungan sebaiknya tidak melakukan tindakan sepihak karena akan berdampak pada masalah yang lebih besar. Perlu dilihat mana kepentingan bersama yang lebih besar,” katanya.

Kota Yogyakarta mengandalkan TPA Piyungan sebagai satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah.

Baca juga: Atap belasan rumah di Umbulharjo Yogyakarta rusak akibat angin kencang

Baca juga: H+3, jumlah penumpang arus balik di Bandara YIA capai 6.400 orang

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022