• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah pantau pergerakan kasus COVID dalam 1-2 pekan ke depan

Pemerintah pantau pergerakan kasus COVID dalam 1-2 pekan ke depan

9 Mei 2022 15:45 WIB
Pemerintah pantau pergerakan kasus COVID dalam 1-2 pekan ke depan
Sejumlah pelintas batas mengantre untuk menjalani pemeriksaan dokumen di pintu kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (26/4/2022). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.

Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu hingga dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing

Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu hingga dua pekan ke depan dari saat ini untuk melihat dampak persebaran COVID-19 setelah momentum peningkatan pesat mobilitas masyarakat pada Idul Fitri 1443 Hijriah/Lebaran 2022.

Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, mengatakan mobilitas masyarakat yang tinggi saat perayaan Idul Fitri 1443 H berdampak positif bagi perekonomian, namun juga meningkatkan risiko persebaran virus COVID-19.

Oleh karena itu dalam satu hingga dua pekan ke depan, pemerintah akan memperkuat pengujian (testing) dan pelacakan (tracing) kontak erat kasus COVID-19.

“Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu hingga dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing,” kata Menko Luhut Pandjaitan yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Baca juga: Menko Luhut tegaskan PPKM di Jawa-Bali masih berlaku

Saat perayaan Idul Fitri, Menko Luhut memerinci bahwa mobilitas masyarakat yang keluar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan tingkat acuan (baseline). Selain itu Indeks Belanja Mandiri melonjak hingga 31 persen dibandingkan Idul Fitri tahun 2021.

“Momen Idul Fitri yang baru saja terjadi, memberikan pemulihan aktivitas ekonomi yang begitu tinggi dan mobilitas masyarakat juga terjadi sangat cepat pada periode tersebut,” ujar Menko Luhut.

Adapun hingga Senin ini, Luhut memaparkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia semakin terkendali.

Beberapa indikator yang menggambarkan situasi yang semakin baik adalah tingkat rawat inap pasien di rumah sakit secara nasional  turun hingga 97 persen. Hal itu juga mengakibatkan tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit sangat rendah yakni dua persen dari keseluruhan tempat tidur yang tersedia.

“Selain itu kasus kematian juga turun hingga 98 persen yang disebabkan oleh varian Omicron dan positivity rate (tingkat penularan) berada di bawah 0,7 persen,” ujar Menko Luhut.

Baca juga: Menkes: Kasus COVID-19 usai Lebaran terlihat dalam 25 hari ke depan

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022