• Beranda
  • Berita
  • Geliat pasar kembali terlihat seiring meredanya epidemi COVID-19 di Shanghai, China

Geliat pasar kembali terlihat seiring meredanya epidemi COVID-19 di Shanghai, China

9 Mei 2022 18:36 WIB
Geliat pasar kembali terlihat seiring meredanya epidemi COVID-19 di Shanghai, China
Orang-orang mengantre untuk menjalani tes asam nukleat di Distrik Huangpu, Shanghai, China timur, pada 8 Mei 2022. (Xinhua/Jin Liwang)
Semangka Nanhui 8424, varietas buah musim panas yang populer bagi banyak warga Shanghai, memasuki pasar saat megakota tersebut melaporkan penurunan jumlah infeksi harian COVID-19.

Buah musiman yang tumbuh di wilayah pinggiran Nanhui di Kawasan Baru Pudong, Shanghai, itu digemari karena rasanya yang manis dan berair.

Zhang Tao dari asosiasi pertanian Pudong menyampaikan bahwa tahun ini, total area penanaman varietas semangka itu mencapai sekitar 666,7 hektare, menyamai angka yang tercatat tahun lalu.

"Sejumlah saluran retail seperti Hema Fresh, sebuah toko swalayan yang menyediakan produk segar, memfasilitasi distribusi cepat varietas semangka itu ke rumah-rumah tangga di seluruh Shanghai," ujar Zhang.

"Jumlah pembelian semangka itu tahun ini 40 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," papar Zhao Jiayu, Wakil Presiden Hema Fresh.

Di Shanghai, semakin banyak warga kini dapat berbelanja di toko swalayan karena banyak distrik berhasil meredam penularan COVID-19 di masyarakat. Hingga Kamis (5/5), dari 1.626 gerai di 12 jaringan toko swalayan utama di Shanghai, 1.193 di antaranya telah melanjutkan kembali aktivitas bisnis mereka. Dari jumlah itu, 220 di antaranya memulai kembali bisnis luring (offline) mereka.

Sembilan gerai Carrefour, jaringan retail asal Prancis, di distrik Putuo, Qingpu, dan Songjiang memulai kembali bisnis. Hingga Minggu (8/5), 80 persen gerai Carrefour di Shanghai diperkirakan melanjutkan kembali aktivitas bisnis mereka, melayani pelanggan baik secara daring (online) maupun luring.

Direktur Komisi Perdagangan Kota Shanghai Gu Jun menuturkan bahwa outlet-outlet toko swalayan didorong untuk menyediakan bisnis daring dan luring di area bebas epidemi, dan menawarkan layanan "pesan-antar daring terpusat" bagi warga di area manajemen tertutup.

Chen Feng, pemilik restoran bernama Nomad, mengatakan hanya butuh waktu tiga hari baginya untuk mengantongi izin buka kembali setelah restorannya sempat ditutup hampir 50 hari selama merebaknya wabah.

Sejak 30 April, restoran itu mulai menjual makanan melalui platform pesan-antar makanan daring.

Yu Zhongjia, manajer kompleks komersial tempat restoran itu berada, menyebut para penjual sebagai sumber vitalitas kompleks tersebut. Sekitar separuh perusahaan jasa boga di kompleks itu sudah memulai kembali bisnis daring mereka.

Hingga Kamis, lebih dari 1.000 jaringan restoran lokal di Shanghai sudah melanjutkan kembali bisnis daring mereka, menurut platform pesan-antar makanan daring China Meituan. Pada Kamis, jumlah pesanan minuman takeout via platform itu naik lebih dari 1,5 kali lipat secara mingguan, dan jumlah pemasok makanan dan kudapan melonjak lebih dari 70 persen secara mingguan.

Sejak Maret, berbagai institusi keuangan di Shanghai telah mengeluarkan pinjaman senilai 33,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.189) kepada 731 perusahaan pemasok bahan dan logistik antiepidemi, menurut konferensi pers terkait upaya pengendalian epidemi di kota tersebut pada Minggu.

Selain itu, dana pinjaman senilai 72,3 miliar yuan telah diberikan kepada lebih dari 10.000 perusahaan jasa boga, retail, pariwisata, dan transportasi yang terdampak epidemi. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022