• Beranda
  • Berita
  • BNPB: Kolaborasi dan kesiapsiagaan kunci kurangi kehancuran bencana RI

BNPB: Kolaborasi dan kesiapsiagaan kunci kurangi kehancuran bencana RI

11 Mei 2022 13:57 WIB
BNPB: Kolaborasi dan kesiapsiagaan kunci kurangi kehancuran bencana RI
Tangkapan layar - Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi (bawah kanan) bersama narasumber lain dan moderator dalam Webinar “Membangun Kesiapsiagaan yang Kolaboratif” yang diikuti di Jakarta, Rabu (11/5/2022). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti.

Seluruh pihak dapat membagi perannya masing-masing

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan adanya kolaborasi antar pihak dan sikap kesiapsiagaan pada setiap diri individu menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak kehancuran akibat bencana di Indonesia.

“Perayaan Idul Fitri menjadi titik awal kita dalam menjalani kehidupan yang berbeda dengan beradaptasi bersama situasi pandemi yang belum berlalu. Semangat berbagi kegotong-royongan, kerelawanan dan spirit kemanusiaan harus tetap terpatri dalam jiwa kita,” kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dalam Webinar “Membangun Kesiapsiagaan yang Kolaboratif” yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Prasinta menuturkan tugas pemerintah untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana dan membangun resiliensi, tidak bisa dipisahkan dari membangun sikap kesiapsiagaan.

Sikap tersebut merupakan hal penting yang harus di bangun pada setiap tingkat kelompok masyarakat. Supaya seluruh lapisan masyarakat lebih siap menghadapi bencana, maka diperlukan sebuah strategi yang lebih efektif yakni kolaboratif, ujarnya.

Baca juga: Pembelajaran penting hadapi bencana

Baca juga: BNPB: Perubahan iklim picu bencana hidrometeorologi

"Untuk membangun kesiapsiagaan yang kolaboratif, seluruh pihak dapat membagi perannya masing-masing untuk mencapai tujuan dan visi membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana yang dijadikan sebagai acuan bersama," katanya..

Selanjutnya, sikap semangat dan saling mendukung di dalam setiap jiwa penduduk Indonesia harus terus tersemat guna memberikan dukungan emosional ataupun bantuan fisik yang dapat mempermudah alur kerja kemanusiaan.

Kemudian, seluruh lapisan masyarakat mampu membangun komunikasi yang profesional. Tujuannya adalah untuk membangun lingkungan kerja yang positif dan suportif antarsesama, kementerian/lembaga terkait maupun organisasi dan relawan kebencanaan, ujarnya.

Prasinta juga menjelaskan dalam melakukan sebuah pekerjaan kemanusiaan, keterlibatan aktor-aktor manusia dengan gaya kerja yang beragam, nilai-nilai budaya, pendidikan dan latar belakang yang berbeda bisa saling melengkapi satu sama lain dan menghadirkan pemikiran yang berbeda sehingga kebencanaan bisa ditangani dengan lebih baik di berbagai sisi kehidupan.

Baca juga: BNPB bagikan strategi penyebaran informasi kebencanaan

Baca juga: BNPB perkuat literasi kebencanaan masyarakat lewat sandiwara radio

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022