"Semua korban meninggal dunia siang tadi telah dimakamkan," kata Camat Mazo Asaaro Lahia kepada ANTARA di Padang, Jumat.
Lima warga Kecamatan Mazo yang dimakamkan terdiri dari empat korban tertimbun tanah longsor masing-masing Masrida Hulu (16), Niat Hati Hulu (16), Novermawati Sadawa (16) dan Merida Hulu (16).
Sedangkan satu orang lagi yakni Ardianto Hulu (23) tewas akibat terseret banjir bandang di daerah aliran Sungai Susua.
Para korban bencana tanah longsor dan banjir itu, kata Asaaro, dimakamkan di sekitar kampung halamannya masing-masing di Desa Baruze, Desa Mazo dan Desa Ulu Mazo.
Isak tangis dari sanak keluarga dan tetangga mewarnai proses pemakaman para korban bencana tanah longsor tersebut.
Khusus kepada masing-masing keluarga korban, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan juga telah menyampaikan belasungkawa dan uang duka.
Hingga memasuki hari kedua pascabencana tanah longsor, sejumlah personel dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim SAR dan para relawan terus berupaya membersihkan longsoran tanah yang menutup jalan.
Upaya pembersihan juga dilakukan terhadap puluhan rumah warga yang sempat tertimbun tanah longsor.
Dia membenarkan pengiriman paket bantuan ke lokasi bencana hingga kini masih tersendat akibat terputusnya jembatan di Sungai Susua.
"Ada sejumlah bantuan yang belum bisa dikirim ke Desa Baruze akibat ambruknya jembatan di Sungai Susua," ujarnya.
(ANT-197/R014)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011