"Edukasi digital itu penting, terutama bagi perempuan dan kaum muda terkait digitalisasi dan finansial, terlebih pada era maraknya pinjaman online," katanya saat membuka seminar Bank Indonesia di Badung, Bali, Rabu (11/5) malam.
Menjelang Presidensi G20 Indonesia, Bank Indonesia (BI) menggelar seminar internasional digital di Nusa Dua, Badung, Bali yang dihadiri secara virtual oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Selain seminar, kegiatan selama tiga hari di Bali itu, juga ditandai dengan kunjungan delegasi G20 ke sejumlah UMKM di Pulau Bali. Seminar tersebut membahas arti penting digitalisasi dalam era Pandemi COVID-19 yang masih terjadi sampai saat ini.
Baca juga: Menkeu: Digitalisasi dapat tingkatkan inklusi keuangan pemuda
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengingatkan potensi terjadinya krisis ekonomi karena pandemi COVID-19 ini tidak merata dan sampai sekarang banyak negara yang belum pulih dari persoalan ekonomi, termasuk Indonesia.
Untuk itu, menjelang pertemuan KTT G-20, konsep digitalisasi diharapkan mampu membantu dan mendukung pemulihan ekonomi khususnya pada negara-negara G20.
“Selain itu, tidak kalah pentingnya program pemerintah seperti kredit usaha rakyat atau KUR hingga PIP (yang menyalurkan kredit ultra mikro), diharapkan bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat, utamanya perempuan dan kaum muda,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari menambahkan BI siap memberikan kebijakan, pengawasan dan edukasi untuk memperkecil risiko dalam inovasi keuangan digital ini.
Baca juga: Menkeu: Pemanfaatan fintech dapat tingkatkan inklusi keuangan UMKM
Baca juga: Menkeu sebut akses perempuan terhadap jasa keuangan perlu ditingkatkan
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022