Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, saat ini Indonesia mempunyai berbagai tantangan antara lain yang terkait industri kesehatan yakni bagaimana Indonesia bisa mengembangkan teknologi baru di bidang kesehatan, baik itu yang terkait bio sciences , farmasi, dan industri teknologi digital kesehatan.
"Hal ini menjadi alasan Kementerian BUMN mendorong Bio Farma Grup bersama Kimia farma dan Indofarma untuk dapat melakukan pengembangan di bidang teknologi serta berinvestasi di bidang startup, dan untuk mewujudkannya maka Bio Farma perlu bekerjasama dengan pengelola fund yang saat ini sudah ada dalam hal ini MDI," ujar Pahala lewat keterangan di Jakarta, Kamis.
Bio-Health Fund diharapkan akan berkontribusi sinergi kepada Bio Farma yang merupakan Limited Partnership (LP) utama, juga berfungsi peluang bagi Bio Farma untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam bidang penelitian biotech, dalam mendukung Bio Farma sebagai Holding BUMN yang bergerak dalam bidang kesehatan dan layanan end-to-end.
Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, akan menambah portofolio selain vaksin dan serum, seperti saat pandemi ini perseroan berinovasi untuk memproduksi kit diagnostik berupa mBio-Cov dan Biosaliva yang merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan startup.
"Dengan adanya Bio-Health Fund ini, akan meningkatkan kapabilitas Bio Farma, dalam hal inovasi produk-produk life science, dan produk healthtec seperti telemedicine dan lain sebagainya dan ultimate goalnya adalah membentuk ekosistem kesehatan nasional," ujar Honesti.
Ia menambahkan, Bio Farma akan berperan sebagai Limited Partnership bagi startup yang bergerak dalam bidang biotek. Untuk tahap awal Bio Farma akan mempersiapkan dana sebesar 20 juta dolar AS yang akan digelontorkan kepada startup potensial.
Kemampuan Bio Farma sebagai produsen farmasi dan penyedia layanan kesehatan akan menawarkan Go-To-Market yang kuat di Indonesia bagi startup. Dengan maksud tersebut, Bio-Health Fund tidak akan membatasi fokus geografi investasinya tetapi tetap terbuka untuk produk dan solusi yang dapat berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi sektor penyedia kesehatan di Indonesia.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Group Budi Setyawan Wijaya mengharapkan keterlibatan MDI Ventures dan Bio Farma kali ini bisa memberikan kontribusi pada sektor biotek dan layanan kesehatan, yang merupakan sektor krusial hingga nantinya akan berpotensi memberikan produk-produk yang efisien dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Telkom Group berkomitmen sangat kuat terhadap kerja sama ini dan diharapkan kerja sama ini juga bisa kita perluas, tidak hanya untuk startup, tapi juga area kerjasama untuk menciptakan peluang-peluang baru yang tidak hanya melalui MDI, tapi juga melalui seluruh lini usaha Telkom Group," ujar Budi.
Baca juga: Startup lokal kembangkan aplikasi Klinis permudah layanan kesehatan
Baca juga: Rangkul Halodoc, Bank Aladin dukung perluasan akses layanan kesehatan
Baca juga: Telkom bangga startup Nium yang didanai MDI Ventures jadi Unicorn
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022