"Liang Ndara memiliki begitu banyak kekuatan selain budaya dan kearifan lokal. Desa ini memiliki Hutan Mbeliling yang punya potensi wisata minat khusus yaitu Bird Watching karena begitu banyak burung endemik yang ada di sana," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis.
Hal itu Shana sampaikan dalam paparan pada kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Desa Wisata oleh Direktorat Pengembangan Destinasi II, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf di Liang Ndara, Rabu.
Shana mengatakan BPOLBF sedang menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) guna mendorong wisatawan agar tidak hanya berkunjung ke pulau-pulau saja tetapi juga ke desa-desa wisata sehingga lebih banyak interaksi dengan masyarakat. Dia menyebut 65 persen wisatawan yang datang kembali ke Labuan Bajo merindukan interaksi dengan masyarakat, cerita, dan pengalaman yang dia dapat saat berkunjung.
Oleh karena itu, potensi desa wisata Liang Ndara perlu dioptimalkan, apalagi Desa Liang Ndara sudah masuk sebagai Desa Wisata Berkembang dan sedang berproses menjadi Desa Wisata Maju dan Mandiri.
Dia pun mengajak pengelola desa wisata untuk mengumpulkan anak muda lalu mengambil foto berbagai keunikan, kekhasan, dan aktivitas wisata di Liang Ndara dan ramai-ramai memuat hal tersebut ke media sosial sebagai bentuk promosi.
"Karena sebelum wisatawan ke desa, mereka biasanya searching dulu," ungkap Shana.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Pius Baut mengatakan fokus pengembangan desa wisata juga ialah 3A dan rantai pasok yang tentunya menjadi unsur penting dalam pariwisata.
Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas atau dikenal dengan sebutan 3A tentunya harus menjadi pertimbangan dalam pengembangan pariwisata. Menurutnya wisata tidak selalu identik dengan kemampuan bisa berbahasa Inggris, tapi juga dengan memberi pasokan yang mendukung pasokan kebutuhan para wisatawan.
Pada kesempatan itu Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira juga ikut mendorong pembinaan desa agar desa lebih berkembang dan menarik bagi wisatawan. Dia mengajak masyarakat untuk terus mempersiapkan diri dan belajar sehingga berbagai bentuk kebudayaan bisa diteruskan kepada anak dan cucu. Hal itu dia maksudkan agar wisatawan yang sudah datang bisa datang lagi atau mengajak teman-temannya terutama dengan adanya potensi digitalisasi saat ini.
Baca juga: Desa Liang Ndara di Manggarai Barat jadi desa wisata berkelanjutan
Baca juga: BPOLBF luncurkan 30 desa wisata tematik NTT
Baca juga: Goa Istana Ular, destinasi wisata unik di desa Galang, NTT
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022