"Kami menambah jumlah imunisasi wajib kepada masyarakat dari 11 menjadi 14 vaksin," kata Budi Gunadi Sadikin, saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Kamis.
Budi mengatakan tiga vaksin baru itu, yakni HPV untuk pencegahan kanker serviks bagi para ibu, PCV untuk pneumonia pada balita dan Rotavirus untuk pencegahan diare pada balita. "Seluruh vaksin merupakan bagian dari imunisasi dasar," katanya.
Menurut Budi vaksin HPV diberikan karena kanker serviks merupakan kanker kedua setelah payudara yang mengakibatkan kematian bagi para ibu dan wanita Indonesia.
"Karena kanker payudara belum ada vaksinnya, sedangkan kanker serviks sudah ada vaksinnya, kami berikan supaya kalau bisa kita mencegah," katanya.
Untuk vaksin HPV dan Rotavirus ditargetkan menyasar anak usia di bawah lima tahun karena kematian anak yang paling banyak berasal dari infeksi, pneumonia dan infeksi diare.
"Penyebab kematian terbesar akibat infeksi di kalangan anak sudah ada vaksinnya, yakni PCV dan vaksin Rotavirus," katanya.
Dikatakan Budi kebijakan itu merupakan salah satu program baru yang diluncurkan di sistem layanan kesehatan primer di Indonesia terkait dengan transformasi kesehatan pilar pertama.
Budi mengatakan Presiden RI Joko Widodo mengamanatkan tiga tugas utama kepada Kementerian Kesehatan RI, yakni melaksanakan vaksinasi COVID-19 dengan cepat dan seluas-luasnya, mengendalikan pandemi dan melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia yang lebih tangguh dan menjangkau seluruh rakyat Indonesia.
Kemenkes telah mencanangkan enam pilar transformasi sistem kesehatan, yakni transformasi sistem layanan kesehatan primer, transformasi sistem layanan kesehatan sekunder atau rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi sistem teknologi dan bioteknologi kesehatan.
"Program imunisasi anak tahun ini merupakan bagian dari transformasi sistem layanan kesehatan primer dan transformasi sistem teknologi informasi kesehatan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022