DKPP Kota Madiun temukan tiga sapi suspek PMK

12 Mei 2022 19:04 WIB
DKPP Kota Madiun temukan tiga sapi suspek PMK
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun menunjukkan hasil pengambilan sampel tiga ternak sapi terduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Madiun, Kamis (12/5/2022). Pengambilan sampel tersebut guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur, menemukan tiga sapi di wilayah tersebut suspek atau diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Untuk memastikan terpapar PMK atau tidak, petugas telah mengambil sampel guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium," ujar Sub Koordinator Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Madiun drh. Margareta Dian di Madiun, Kamis.

Menurut dia, tiga sapi suspek PMK itu ditemukan petugas saat menggelar pemeriksaan di rumah peternakan yang berada di Jalan Kapri dan Jalan Sidomakmur, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Baca juga: Pemkot Surabaya terjunkan dokter hewan periksa ternak cegah wabah PMK

Saat diperiksa petugas, tiga sapi tersebut menunjukkan gejala PMK, seperti, demam, keluar lendir berlebihan dari mulut, dan luka-luka.

"Untuk sementara kami minta dikarantina agar tidak menular ke sapi yang lain. Sedangkan hasil cek laboratorium akan keluar 1-2 hari ke depan," kata dia.

Jika hasilnya positif, maka proses karantina akan dilanjutkan. Selain itu juga ditunjang vitamin dan nutrisi tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar lekas sembuh.

Margareta mengungkapkan bahwa tingkat kematian hewan ternak yang terjangkit PMK selama ini cukup rendah. Namun, tingkat penularannya sangat tinggi. Bahkan, sebanyak 90 persen hingga 100 persen bisa menular ke hewan ternak kaki empat lainnya, seperti kerbau, kambing, domba, dan babi.

Baca juga: Sapi terjangkit kuku-mulut di Probolinggo bertambah jadi 203 ekor

Pihaknya meminta masyarakat tidak panik dengan wabahnya PMK pada hewan ternak berkaki empat, karena PMK tersebut tidak menular ke manusia.

Jika ada sapi atau kambing yang baru datang dari daerah lain harus dikarantina dulu, jangan dicampur dengan ternak lain. Kemudian ternak tadi disemprot dengan disinfektan untuk mematikan virus.

"Hal itu untuk memutus rantai penularan. Selain itu, kebersihan kandang juga penting," kata dia.

Baca juga: Peternak Kota Batu minta warga tidak datangkan sapi dari luar wilayah

Pihaknya akan rutin menurunkan tim dokter hewan guna memantau ternak di wilayah Kota Madiun. Jika terdapat sapi atau kambing dicurigai tertular PMK, maka dapat segera diantisipasi dan dicegah penularannya.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022