Wakil Bupati Pamekasan Kadarisman Sastrodiwiryo, Minggu menjelaskan, ke-22 bangunan rusak meliputi, rumah, bengkel sepeda motor dan gudang penyimpanan tembakau, serta lembaga pendidikan.
"Itu terletak di Kecamatan Pakong dan Kecamatan Tlanakan," katanya.
Di wilayah Kecamatan Pakong jumlah bangunan rusak akibat angin kencang yang disertai hujan deras itu sebanyak 21 unit bangunan, sedangkan di wilayah kecamatan Tlanakan, sebanyak 1 unit, yakni lembaga madrasah diniyah dan menyebabkan seorang siswa meninggal dunia, karena tertimpa reruntuhan bangunan.
"Jumlah bangunan rusak ini sesuai hasil pendataan yang dilakukan petugas kecamatan dan desa di lapangan yang disampaikan kepada kami hari ini," kata Kadarisman Sastrodiwiryo menjelaskan.
Di wilayah Kecamatan Pakong, jumlah bangunan rusak terdapat di dua desa, yakni Desa Bicorong dan Desa Bandungan, sedangkan di Kecamatan Tlanakan di Desa Larangan Slampar.
"Kalau angin kencang yang terjadi di Kecamatan Pakong ini tidak ditemukan adanya korban jiwa. Hanya bangunan yang rusak saja dan sempat memutus akses jalan disana," kata Kadarisman Sastrodiwiryo.
Sedang di Desa Larangan Slampar menyebabkan seorang siswa bernama Ariel meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan sekolah saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, sertia melukai 14 siswa lainnya.
Bahkan tujuh diantara 14 siswa luka-luka itu kini masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit daerah (RSD) Pamekasan dan di puskesmas terdekat karena patah tulang.
Angin kencang yang melanda dua wilayah kecamatan Pakong dan Kecamatan Tlanakan Pamekasan, Madura ini terjadi Sabtu (3/12) sekitar pukul 13.00 WIB.
(KR-ZIZ/M009)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011