Direktur Utama PT TransJakarta Mochammad Yana Aditya mengatakan bahwa hal itu merupakan salah satu upaya serta dukungan kepada pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission dan telah bertemu dengan Kepala Departemen Pasar Modal dan Produk London Stock Exchange, Shery kholi.
Baca juga: TransJakarta sesuaikan rute imbas aksi "May Day"
“Dalam pertemuan ini kita menjajaki kemungkinan penerbitan Global Bond. Di mana kami berkesempatan untuk mendiskusikan terkait rencana TransJakarta dalam pengembangan bus listrik dan Sustainability transportasi di Jakarta. Untuk mendukung itu, kami ingin adanya dukungan pembiayaan,” kata Mochammad Yana Aditya di Jakarta, Jumat.
Yana menambahkan, pengembangan bis listrik dan Sustainability transportasi di Jakarta sejalan dengan konsep Green Bond London Stock Exchange yang berorientasi pada perlindungan lingkungan.
Adapun dengan kehadiran bus listrik sebagai armada masa depan, diperkirakan dapat menurun polusi hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel. Selain itu, emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen dibandingkan gas buang bus diesel.
“TransJakarta sudah mulai mengoperasikan bus listrik sejak Maret lalu. Kami menargetkan sebanyak 100 bus listrik sudah dapat melayani masyarakat pada 2030. Kami berharap dapat bekerjasama dengan London Stock Exchange untuk mengurangi emisi karbon, khususnya dalam sektor transportasi publik,” ujar Yana.
Baca juga: Bus Wisata TransJakarta angkut lebih dari 56 ribu wisatawan
Selain itu, untuk memperkuat elektrifikasi bus listrik, dalam kunjungan kerja di London tersebut Yana juga membahas perkembangan kerja sama dengan program unggulan di bawah portofolio International Climate Finance (ICF) Inggris, UK PACT.
Kerja sama yang sudah berlangsung selama satu tahun itu, ke depannya akan berfokus pada elektrifikasi bus listrik yang menjadi salah satu upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC).
“Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek pertama di mana UK PACT, melalui ITDP, akan memberikan bantuan teknis kepada TransJakarta dalam mengembangkan kasus bisnis akhir (FBC) yang sehat. Sehingga bus listrik bisa segera melayani masyarakat lebih banyak lagi,” tutur Yana.
Baca juga: TransJakarta perpanjang layanan bus wisata hingga 11 Mei
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022