Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat, mengatakan terdapat kemiripan pada program bantuan yang dibuat oleh Baznas dan Pemkot Surabaya, yakni bantuan tebus ijazah di tingkat SMP, dan SMA/SMK.
"Sebab, Pemkot Surabaya tengah fokus pada pembebasan ijazah. Karena itu, saya meminta Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk melakukan pengecekan dan pendataan terhadap seluruh siswa yang mengalami kesulitan dalam mengambil ijazah," kata Eri.
Menurut dia, nantinya Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan Baznas terkait penebusan ijazah. Kalau di tingkat SMP sudah dibantu oleh pemkot, tetapi kalau di tingkat SMA/SMK kita harus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengenai jumlah warga KTP Surabaya yang kesulitan mengambil ijazah," kata dia.
Baca juga: Pemprov dan Baznas DKI tebus ijazah 171 siswa yang tertahan
Baca juga: Pemkot-Baznas bagikan 1.500 kursi roda di Surabaya selama Ramadhan
Selanjutnya, bertepatan pada momentum peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729, Wali Kota Eri Cahyadi memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan pemetaan terhadap kemampuan dan usia kerja pada 350 ribu kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hal ini dikarenakan pada bulan Juni sampai Juli 2022, kata dia, Baznas akan berkonsentrasi pada penyaluran zakat produktif yang akan dijadikan sebagai modal usaha.
"Ke depan, pemkot dah Baznas tidak hanya memberikan bantuan, tetapi melatih orang untuk memaksimalkan kemampuan SDM. Kami buat secara berkelompok, setiap kelompok akan mendapatkan modal usaha dengan sistem koperasi," ujar dia.
Dengan adanya penguatan SDM, kata dia, maka akan mempermudah menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya.
"Tahun ini, saya fokus pada SDM dan tahun 2023 saya akan fokus melakukan pembangunan, untuk memperbaiki Kota Surabaya," kata dia.
Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah mengatakan Baznas Surabaya mampu menghimpun zakat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya rata-rata sebanyak Rp2 miliar setiap bulan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya yang telah bersedia berzakat kepada Baznas untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, dengan zakat yang dihimpun rata-rata sebanyak Rp2 miliar setiap bulan tersebut,
maka jika dihitung secara kumulatif selama 7 bulan, maka Baznas Surabaya telah menghimpun zakat sebanyak Rp14 miliar.
Hamzah mengatakan, Baznas adalah lembaga pemerintah non-struktural, maka setiap aktivitas yang dilakukan akan dilaporkan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (*)
Baca juga: Baznas Surabaya bagikan 150 kursi roda untuk MBR selama Ramadhan
Baca juga: Baznas bantu bedah rumah pasangan suami istri dhuafa di Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022