Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mewajibkan sekolah semua jenjang pendidikan memperkenalkan olahraga tradisional kepada seluruh siswa untuk pelestarian kearifan lokal Nusantara.Seluruh sekolah sampai ke tingkat desa harus menggalakkan olahraga tradisional, supaya permainan itu tidak punah
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Riza Fahlevi di Palembang, Jumat, mengatakan olahraga tradisional tersebut merupakan ragam permainan yang mengandung unsur olah fisik asli masyarakat setempat ataupun mengadopsi dari daerah lain.
Ragam permainan yang dikategorikan dalam olahraga tradisional itu di antaranya Lompat Batu, Cak Engkeleng, Benteng-bentengan, dayung perahu bidar ataupun beladiri.
Baca juga: Disdik Sumsel berharap alsintan karya siswa SMK diproduksi massal
Baca juga: Sumsel gelar upacara akbar Hardiknas pertama selama pandemi COVID-19
Dinas Pendidikan mendesain terlebih dahulu permainan-permainan tersebut sebelum diajarkan guru-guru olahraga kepada para murid sehingga dapat memenuhi unsur edukasinya.
“Seluruh sekolah sampai ke tingkat desa harus menggalakkan olahraga tradisional, supaya permainan itu tidak punah didesain condong ke muatan edukasi, bahkan diwajibkan menjadi ekstrakurikuler atau minimal digelar saat 'class meeting' setiap akhir semester,” kata dia.
Menurut Riza, selain mendapatkan pengetahuan, pemerintah berharap melalui pengenalan olahraga tradisional di sekolah, siswa-siswi juga bisa berpartisipasi dalam ajang Fornas VI (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) yang akan digelar di Sumsel pada Juli 2022.
“Sangat diharapkan keterlibatan siswa-siswa kita di ajang Fornas VI nanti, khususnya sebagai peserta, atau juga bisa menjadi volunteer mengingat tahun ini kita adalah tuan rumahnya,” kata dia.
Baca juga: Tingkat kegemaran membaca masyarakat Sumsel capai 58 persen
Baca juga: 25.000 warga OKU Sumsel sudah divaksin COVID-19 dosis ketiga
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022