Penambahan kuota minyak goreng curah tersebut dilakukan berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat, kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rizali di Palembang, Sumsel, Sabtu.
Menurutnya, ada tiga produsen yang mendapatkan penugasan untuk mencukupi kuota tersebut yakni PT Tunas Baru Lampung sebanyak 3.200 ton, PT Indokarya Internusa (II) 3.400 ton, dan PT Sinar Alam Permai 8.000 ton.
Para produsen itu sudah mulai mendistribusikan minyak goreng curah dengan realisasinya Tunas Baru 6,04 persen, Indokarya 5,97 persen, dan Sinar Alam 3,71 persen sejak Senin (9/5/2022) ke setiap kabupaten/kota.
"Kami sudah melakukan sesuai instruksi pemerintah pusat. Kondisinya konsumsi minyak goreng curah saat ini mencapai 40 persen," kata dia.
Menurutnya, kuota minyak goreng curah tersebut sudah sangat mencukupi kebutuhan bagi masyarakat di Sumsel yang berdasarkan data sistem informasi Simirah, kebutuhannya mencapai 7.247 ton per bulan.
"Kami harapkan Mei ini bisa 80 persen tersalurkan, itu pun sudah melebihi kebutuhan masyarakat Sumsel," kata dia. Meski demikian, lanjutnya, perlu dilakukan saat ini ialah menjamin pendistribusian minyak goreng itu ke masyarakat karena subdistributor dan pengecer di kabupaten/kota masih kurang.
"Hal tersebut sudah disampaikan dalam rapat pada Kamis (12/5/2022) yang dilakukan bersama disdag kabupaten/kota, polda, polres, produsen, badan perizinan dan distributor supaya melakukan juga optimalisasi distribusi minyak goreng curah penugasan ini," ujarnya.
Baca juga: YLK Sumsel ajak masyarakat awasi penyelewengan minyak goreng murah
Baca juga: Kapolri minta produsen tingkatkan produksi minyak goreng curah
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022