"PBB tetap terlibat, dan kami siap, bersama dengan mitra kemanusiaan kami, untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di RRDK terkait COVID-19 dan isu-isu lainnya, di saat kerentanan masyarakat kemungkinan meningkat sejak merebaknya pandemi dan penutupan perbatasan pada 2020," ujar Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Pada tahap ini, kami dengan prihatin memantau laporan merebaknya wabah COVID-19 di RRDK. Kami belum menerima komunikasi resmi terkait wabah tersebut. Namun, kami tetap berhubungan dengan perwakilan dari RRDK perihal masalah ini," katanya dalam sebuah jumpa pers harian.
Kim Jong Un, pemimpin tertinggi RRDK, pada Kamis (12/5) menyerukan tindakan cepat untuk membendung penyebaran COVID-19, seperti dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA).
Demam yang penyebabnya tidak dapat teridentifikasi secara eksplosif telah menyebar secara nasional di RRDK mulai akhir April lalu, dan lebih dari 350.000 orang mengalami demam dalam waktu singkat. Sejauh ini, enam orang telah meninggal, lansir KCNA.
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022