"Mengapa Festival Japin hanya diikuti 7 kabupaten dan kota di Kaltim, sedangkan Brunei Darrusalam serta Malaysia tidak ikut?, karena jadwal yang disusun sejak lama hanya untuk pertandingan olahraga, tidak ada Festival Japin," tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim, Achmad Adha, di Samarinda, Kamis.
Festival Japin yang dirangkai dengan Sukan Borneo IV di Samarinda, Kaltim pada 4-11 Desember 2011 masih minim peminat.
Menurut Achmad Adha, hal itu terjadi lantaran festival itu tidak terjadwal dalam kegiatan yang melibatkan tiga negara serumpun tersebut.
Terkait dengan itu, lanjut dia, maka pada Sukan Borneo V yang akan digelar di Serawak, Malaysia, pada 2013, Festival Japin akan disertakan dalam agenda, sehingga semua negara serumpun dan empat provinsi di Kalimantan dapat mengikutinya, karena Tari Japin ada di semua wilayah Kalimantan.
Sesuai dengan hasil pertemuan kerja sama Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) pada September 2011, lanjut dia, Dinas Pariwisata diajak dalam rapat sehingga dapat mengusulkan adanya kegiatan kebudayaan, termasuk merancang Festival Japin dalam Sukan Borneo.
"Selama ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak pernah diajak rapat dalam kerja sama Sosek Malindo, namun mulai tahun ini sudah dilibatkan sehingga dapat mengusulkan kegiatan dalam Sukan Borneo," ujarnya.
Dia juga mengatakan, bahwa sesuai permintaan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, bahwa Festival Japin akan diagendakan menjadi kalender tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim.
Festival yang menjadi salah satu daya tarik wisata daerah tersebut, akan dirangkai dengan Festival Kemilau Seni Budaya Etam, termasuk dikaitkan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Kaltim setiap tahun.
Sedangkan 7 daerah di Kaltim yang mengikuti Festival Japin Nusantara 2011 dalam rangkaian Sukan Borneo IV tersebut adalah Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Nunukan, Malinau dan Penajam Paser Utara.
Sedangkan yang berhasil menjadi juara favorit dalam festival itu adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga daerah itu berhak mendapat uang pembinaan senilai Rp25 juta. Sementara semua daerah yang ikut festival, masing-masing mendapat Rp5 juta.
(T.KR-GFR/A041)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011