Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere I Putu Sudayana saat dihubungi dari Kupang, Senin, mengatakan kelima nelayan itu semula dilaporkan hilang saat mencari ikan pada Jumat (13/5).
Baca juga: Dua wisatawan tenggelam di laut Sukabumi satu di antaranya hilang
Ia mengatakan peristiwa hilangnya kelima nelayan itu setelah mendapat informasi dari Mansyur seorang Warga Desa Nangahure bahwa telah terjadi kecelakaan kapal nelayan Desa Nangahure, Kabupaten Sikka yang belum kembali dari mencari ikan di Perairan Pulau Madu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kapal tersebut diperkirakan hanyut di koordinat 7°31'33.03" S - 121°31'21.04" E dengan Radial 327.50 atau 77.6 NM dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere.
I Putu Sudayana selaku SAR Mission Coordinator mengatakan bahwa kelima nelayan itu dengan menumpang satu unit kapal nelayan berangkat mencari ikan pada Jumat (13/5) pada pukul 19.30 Wita dari Desa Nangahure dan kembali pada Sabtu (14/5) pukul 00.06 Wita.
Baca juga: Jenazah bocah tenggelam di Kali Cidurian Tangerang ditemukan
Pada pukul 11.20 Wita keluar para nelayan mendapat telpon dari salah satu ABK yang berada di atas kapal bahwa kapal yang mereka tumpangi hanyut sekitar 12 NM ke arah Barat Pulau Madu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Ia mengatakan setelah menerima laporan itu sehingga pada Pukul 09.05 Wita tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere yang berjumlah 5 orang berangkat menuju area lokasi pencarian di Perairan Laut Flores dengan menggunakan RIB 500 PK Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere.
Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian wisatawan yang hilang di perairan Garut
Setelah melaksanakan pencarian selama lima jam jam tim Rescue tepat pada Pukul 14.20 Wita menemukan kapal tanpa nama bersama Nahkoda dan 4 Orang ABK dalam keadaan selamat.
"Kapal milik para nelayan langsung ditarik oleh Kapal KM Cipta Indah Kapal bermuatan Beras dengan Rute Kabupaten Sinjai – Pelabuhan Wuring Kabupaten Sikka dan tiba di Maumere pada Minggu (15/5) malam,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022