Dua belas distrik tersebut mencakup semua distrik perkotaan dan pinggiran kota utama, yakni Dongcheng, Xicheng, Chaoyang, Haidian, Fengtai, Shijingshan, Fangshan, Tongzhou, Shunyi, Changping, Daxing, dan Area Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing, kata Wang Xiao'e, seorang pejabat senior dari Komisi Kesehatan Kota Beijing.
Langkah terbaru itu menyusul tiga penapisan (screening) massal COVID-19 yang berlangsung dari Jumat (13/5) hingga Minggu (15/5) pekan lalu di 12 distrik tersebut.
Para penduduk di lima distrik pinggiran kota yang tersisa, yaitu Mentougou, Pinggu, Huairou, Miyun, dan Yanqing, masih perlu melakukan tes asam nukleat rutin.
Selama tes massal pada Jumat dan Sabtu (14/5), otoritas kesehatan mengidentifikasi banyak infeksi di industri dan tempat-tempat penting, termasuk sektor transportasi umum dan kurir serta lokasi konstruksi, kata Wang.
Pejabat itu mengatakan penapisan massal memainkan peran penting dalam membantu pihak berwenang menerapkan langkah-langkah pengendalian secara tepat waktu, mendeteksi potensi risiko, dan memutus rute penularan virus.
Beijing melaporkan 55 infeksi baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal antara Sabtu pukul 15.00 dan Minggu pukul 15.00 waktu setempat, tutur Pang Xinghuo, wakil kepala di pusat pencegahan dan pengendalian penyakit kota tersebut, kepada wartawan.
Sebanyak 45 kasus terdeteksi di antara orang-orang di bawah manajemen tertutup dan 10 kasus diidentifikasi dalam tes massal, kata Pang. Sumber penularan tersembunyi di komunitas tetap ada, dan rute penularan virus belum sepenuhnya terputus, tambahnya.
Beijing saat ini memiliki 18 wilayah yang tergolong berisiko tinggi COVID-19 dan 26 wilayah yang tergolong berisiko sedang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022