Beberapa tahun ke depan kita akan rencanakan investasi mencapai Rp400 miliar
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menandatangani perjanjian hibah tanah dari pemkab setempat seluas 200.875 meter persegi untuk pembangunan politeknik pariwisata (poltekpar) negeri.
"Prosesnya, insya Allah kita akan mulai hari ini. Beberapa tahun ke depan kita akan rencanakan investasi mencapai Rp400 miliar," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.
Pada mulanya, Kemenparekraf mencari kolaborasi dengan pelbagai pihak untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Sandiaga, upaya pembangunan SDM untuk mendukung DSP Borobudur yang telah menyediakan pelbagai sarana dan prasarana.
"Seperti kita ketahui, hotel banyak dibangun, sentra ekonomi kreatif banyak disiapkan, restoran-restoran, kafe-kafe, tapi SDM yang mumpuni ini belum dimiliki oleh kawasan DSP Borobudur," ungkap dia.
Karena itu, pihaknya telah melakukan berbagai perbincangan dengan para pimpinan daerah di Jateng selama 2-3 tahun terakhir guna menghasilkan SDM parekraf di wilayah setempat.
Akhirnya, lanjut dia, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menawarkan tanah seluas lebih dari 20 hektar untuk pembangunan poltekpar.
"Buat saya, siapa cepat dia dapat. Fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) betul-betul dihadirkan oleh Ibu Bupati (Sragen)," ucap Menparekraf.
Meskipun jarak antara Kabupaten Sragen sekitar 1,5 jam ke Borobudur, Sandiaga menyatakan bahwa pemerintah akan membangun tol dan beberapa fasilitas infrastruktur pendukung untuk mendekatkan jarak tempuh antara kedua daerah tersebut.
"Poltekpar di Kabupaten Sragen ini akan mendukung destinasi superprioritas Borobudur," kata dia.
Kehadiran poltekpar ini juga bertujuan untuk memberikan ilmu pelayanan terhadap SDM parekraf mengingat masih banyak oknum yang melakukan penipuan dan "getok harga" terhadap wisatawan di berbagai destinasi wisata.
Mengenai dana pembangunan, Kemenparekraf akan menganggarkan dana dalam beberapa tahun ke depan.
Menparekraf memastikan pihaknya bakal membuka peluang kolaborasi dengan dunia usaha sebagaimana yang dilakukan di beberapa poltekpar lainnya.
Baca juga: Kemendikbud Ristek minta Poltekpar siapkan inovasi pariwisata
Baca juga: Sandiaga berencana hadirkan politeknik pariwisata di tiga provinsi
Baca juga: Sandiaga: Poltekpar Bali solusi penyerapan tenaga kerja pariwisata
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022