Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan kenaikan ekspor pertanian juga terjadi selama periode Januari sampai April 2022 yang mencapai 11,93 persen atau dengan total kontribusi pada seluruh ekspor mencapai 1,66 persen.
"Dengan begitu sektor pertanian menyumbang total ekspor untuk nonmigas mencapai 94,93 persen. Sedangkan jika dihitung secara bulanan sektor pertanian turun karena komoditas kopi dan buah buahan," kata Margo Yuwono.
Total nilai ekspor pada April 2022 mencapai 27,32 miliar dollar AS atau naik 3,11 persen (mtm) jika dibandingkan bulan Maret 2022. Sedangkan jika dibandingkan bulan April 2021 kenaikan tersebut mencapai sebesar 47,76 persen (yoy).
Baca juga: BPS: Neraca pedagangan RI April surplus 7,56 miliar dolar AS
"Yang pasti ekspor nonmigas kita meningkat 3,17 persen sedangkan migasnya meningkat 2,01 persen," katanya.
Di sisi lain, upah buruh tani secara nominal pada bulan April 2022 tercatat Rp 58,109 atau meningkat 0,29 persen. Demikian juga dengan upah buruh bangunan yang tumbuh sebesar 0,01 persen. "Tapi upah riil keduanya turun tipis," kata Margo.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan kenaikan ekspor yang dihitung secara tahunan maupun kumulatif merupakan bukti pertanian adalah salah satu sektor yang paling strategis yang bisa meningkatkan perekonomian nasional.
"Pertanian terbukti mampu mendorong percepatan ekonomi baik melalui usaha dalam negeri maupun jumlah ekspor. Semua berkaitan dengan program pemerintah yang mengakomodir semua kepentingan pembangunan pertanian. Termasuk program peningkatan produksi dan kesejahteraan petani yang dijalankan Kementerian Pertanian" kata Kuntoro.
Baca juga: BPS: Upah nominal harian buruh tani April naik 0,29 persen
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022