"Pertama, promosi investasi terhadap proyek-proyek dan sektor-sektor unggulan Indonesia, terutama pada (sektor) hilirisasi dan EBT," katanya dalam Road to G20: Investment Forum "Mendorong Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif" yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Menurut Arsjad, upaya promosi sektor unggulan itu bisa dimaksimalkan dalam momentum Presidensi Indonesia dalam G20 2022, termasuk dalam B20.
Upaya kedua, yakni sosialisasi UU Cipta Kerja untuk meyakinkan investor bahwa Indonesia ramah terhadap investasi. Peraturan di bawah UU Cipta Kerja dinilai meningkatkan transparansi, efisiensi, kecepatan dan kepastian berusaha.
Aturan di bawah UU Cipta Kerja juga didukung dengan kemudahan perizinan investasi melalui Online Single Submission (OSS).
Upaya ketiga, yaitu kemitraan publik dan swasta untuk mempromosikan investasi hijau dan menyediakan kebijakan strategis juga mendorong serta memfasilitasi sharing knowledge.
"Keempat, dukungan pemerintah berupa fasilitas paket stimulus yang mendorong insentif energi hijau. Terakhir, penyediaan layanan end to end kepada investor hingga investasi terlaksana serta membantu pendampingan sampai tahap produksi," katanya.
Arsjad optimis dan yakin upaya tersebut tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia namun juga mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif melalui hilirisasi dan transisi energi.
"Kadin sebagai mitra strategis pemerintah terus berkomitmen untuk menguatkan kolaborasi inklusif bersama pemerintah juga pelaku industri dalam mendukung terciptanya ekosistem hilirisasi energi," pungkas Arsjad.
Baca juga: Kadin: Pengusaha mulai persiapkan produksi antisipasi lonjakan inflasi
Baca juga: Kadin terus koordinasi dengan pemerintah antisipasi krisis global
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022