• Beranda
  • Berita
  • Jerman berupaya capai kemandirian energi dari Rusia

Jerman berupaya capai kemandirian energi dari Rusia

19 Mei 2022 08:08 WIB
Jerman berupaya capai kemandirian energi dari Rusia
Seorang pria mengisi bahan bakar kendaraan di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Berlin, ibu kota Jerman, pada 11 Mei 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)
Rencana baru pemerintah Jerman yang berupaya mendorong semua segmen masyarakat agar menggunakan energi dengan lebih efisien demi mengurangi ketergantungan negara itu terhadap bahan bakar fosil Rusia sebelum musim dingin mendatang.

"Kontribusi termurah dan paling efisien untuk (mencapai) kemandirian yang lebih besar adalah konsumsi energi yang lebih sedikit," ujar Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck saat mengemukakan rencana itu pada Selasa (17/5).

Jika pengiriman gas dari Rusia menuju Jerman dihentikan, industri dan rumah tangga di negara itu akan kekurangan 2 hingga 12 miliar meter kubik gas pada musim dingin mendatang, tergantung pada cuaca, menurut Aurora Energy Research, lembaga konsultan energi yang berbasis di Berlin.
 
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan harga di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Berlin, ibu kota Jerman, pada 11 Maret 2022. (Xinhua/Shan Yuqi) Foto yang diabadikan pada 8 Oktober 2021 ini menunjukkan pembangkit listrik termal di Frankfurt, Jerman. (Xinhua/Lu Yang)


"Musim dingin yang akan datang merupakan fase kritis," tutur Casimir Lorenz, pakar dari Aurora. Namun, hal itu kemungkinan akan berlangsung hingga 2027 atau 2028 sebelum Jerman dan Uni Eropa (UE) tidak lagi khawatir kekurangan gas.

Didorong oleh melonjaknya harga energi dan bahan bakar kendaraan bermotor, inflasi di Jerman naik menjadi 7,4 persen, rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir, pada April. Angka inflasi di zona Euro bahkan tercatat lebih tinggi, yakni 7,5 persen.

Setelah pemerintah Jerman baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahunannya menjadi 2,2 persen, Komisi Eropa pada Senin (16/5) melakukan hal serupa dan memangkas proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2022 Jerman dari 4 persen menjadi 2,7 persen, dan menaikkan tingkat inflasi yang diproyeksikan menjadi 6,1 persen dari 3,5 persen.
 
Foto yang diabadikan pada 8 Oktober 2021 ini menunjukkan pembangkit listrik termal di Frankfurt, Jerman. (Xinhua/Lu Yang


"Risiko terhadap perekonomian Eropa akibat gangguan pasokan komoditas energi tetap sangat tinggi," kata Kepala Eksekutif Federasi Industri Jerman (Bundesverband der Deutschen Industrie/BDI) Joachim Lang, sembari memperingatkan bahwa gangguan ekspor gas Rusia akan "menghambat pertumbuhan di Eropa dan mengantarkan EU ke jurang resesi." 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022