• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa IPB temukan metode dongeng bertema lingkungan

Mahasiswa IPB temukan metode dongeng bertema lingkungan

14 Desember 2011 20:15 WIB
Mahasiswa IPB temukan metode dongeng bertema lingkungan
Institut Pertanian Bogor (istimewa)
Bogor (ANTARA News) - Tim mahasiswa Departemen Biologi IPB menemukan metode mendongeng melalui media boneka tangan, layar karikatur, teater, dan pantomim yang telah dimodifikasi dengan mengusung tema lingkungan.

Menurut keterangan tertulis Humas IPB di Bogor, Rabu, tim mahasiswa dengan arahan dosen pendamping Dr Triadiati, M.Si tersebut terdiri atas Siti Lutfiyah Azizah, Nurul Hikmawati, Siti Suraehah Tul Azhari, Fitria Dewi, dan Shofia Mujahidah.

Ketua tim Siti Lutfiyah Azizah menjelaskan, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya meletakkan sampah pada tempatnya perlu diajarkan keapda anak sejak dini.

Pembentukan karakter "green kids", katanya, akan membuat anak terbiasa menjaga lingkungan sejak usia dasar dan berdampak pada kebersihan lingkungan masyarakat dan negara.

Kini tradisi mendongeng di kalangan anak-anak Indonesia menurun seiring dengan maraknya permainan-permainan modern masa kini.

Di tengah maraknya permainan modern, tim mahasiswa IPB itu menciptakan "Si Edo" (edukasi-dongeng) sebagai media pendidikan yang mengangkat dongeng sebagai media alternatif dalam pembentukan karakter "greenkids" bagi siswa SD di Dramaga, Bogor.

Ia menjelaskan, dongeng adalah cerita legenda di suatu daerah tertentu, baik berupa cerita rakyat, fabel, ataupun cerita lainnya. Dongeng merupakan tradisi nenek moyang kita dalam menanamkan nilai-nilai luhur kemasyarakatan kepada anak-anak.

Media dongeng dapat membentuk kecerdasan emosional dan karakter positif seseorang yang ditanamkan sejak kecil.

"Sebelum memulai program ini kami telah melakukan pengamatan singkat. Hasilnya adalah kurangnya kesadaran anak-anak usia pendidikan dasar untuk meletakkan sampah pada tempatnya. Kurangnya media sosialisasi untuk meletakkan sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Selain itu, juga terbatasnya peran sekolah dalam menyosialisasikan kebersihan lingkungan yang lebih spesifik, sehingga pembelajaran mengenai kebersihan lingkungan membutuhkan realisasi dan contoh yang konkret.

Menyikapi kondisi tersebut, perlu metode alternatif untuk meningkatkan kesadaran anak-anak agar peduli dengan lingkungan sekitar, khususnya membiasakan diri untuk meletakkan sampah pada tempatnya.
(ANT-053/A035)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011