"Kami sudah mempersiapkannya sejak Januari lalu dengan mengundang Unit Pelayanan Terpadu Akreditasi Peringkatan (UPTAP) dan Unit Pengelola program Studi (UPPS). Keduanya mendorong kami untuk segera mendapatkan akreditasi unggul ini, sehingga disusunlah dokumen serta membentuk beberapa tim khusus dalam rangka mengurus upaya ini,” kata Ketua Prodi HI UMM, Syaprin Zahidi di Malang, Kamis.
Baca juga: Raih akreditasi unggul, UNJ menuju kampus bereputasi di Asia
Prodi yang meraih Akreditasi Unggul (A) dan menargetkan mendapat pengakuan internasional tersebut adalah Prodi Hubungan Internasional (HI), Akuakultur (Perikanan), Akuntansi, dan Magister Agribisnis.
Meski berhasil mencapai tujuan, Syaprin mengaku pihaknya mengalami beberapa kendala, salah satunya sulitnya mengumpulkan data-data dosen lintas prodi. Namun, berkat kerja sama yang apik, prodi HI sanggup menyelesaikannya tepat waktu.
Ia menilai bahwa adanya UPTAP memberikan kemudahan tersendiri dalam menemukan data dosen yang memang sudah dipusatkan.
Baca juga: UIN Jakarta ajak perguruan tinggi lain raih Akreditasi A
Ia juga mengapresiasi tim-tim yang sudah dibentuk dalam mencapai akreditasi Unggul. Raihan ini semakin memacu prodi HI untuk memberikan pelayan yang lebih bagus, baik dari segi pengajaran, program, inovasi dan lain sebagainya.
Syaprin mengemukakan raihan ini bukanlah akhir, namun awal untuk mematok target yang lebih tinggi.
"Satu visi penting yang saya emban, yakni Prodi HI bisa segera membuka kelas pembelajaran reguler bagi mahasiswa asing. Salah satu upayanya, kami akan secepatnya mengurus akreditasi internasional, diawali dengan akreditasi tingkat regional Asia Tenggara pada semester depan,” ungkapnya.
Baca juga: BAN PT: 3 instrumen sulitkan perguruan tinggi dapatkan akreditasi A
Syaprin berharap ke depan Prodi HI UMM bisa berlari lebih kencang untuk menggapai mimpi yang lebih besar, termasuk akreditasi dan sertifikasi internasional.
Prodi lain yang mendapatkan Akreditasi Unggul dan menargetkan dapat pengakuan internasional adalah Prodi Akuakultur (Perikanan). Peningkatan akreditasi tersebut mulai berlaku sejak Selasa (19/5) hingga tahun 2025.
Ketua Prodi Akuakultur, Dr Hany Handajani menjelaskan akreditasi tersebut berhasil dicapai oleh prodi setelah melewati standar penilaian yang ketat dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Ada beberapa penilaian akreditasi yang perlu dipenuhi, salah satunya adalah jaminan mutu prodi yang sesuai dengan standar Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) UMM dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).
“Selain jaminan mutu, kami juga telah menerapkan kurikulum Outcome-Based Education (OBE). Sumber Daya Manusia (SDM) yang kami miliki juga mumpuni, lebih dari 50 persen dosen telah meraih strata tiga (S3) dan juga alumni-alumni yang telah mapan bekerja,” katanya.
Lebih lanjut, Hany menjelaskan selain telah memenuhi kriteria BAN-PT, Prodi Perikanan juga memiliki program unggulan, yakni Center Of Excellence (CoE) Udang. Program yang berjalan selama dua tahun ini, selain mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri juga menambah keterampilan para mahasiswa.
“Pada kelas keahlian CoE ini kami bekerja sama dengan beberapa Industri dan Dunia Kerja (Iduka), seperti PT Garin Agro Sejahtera (GAS), CP Prima dan STP (Japfa Akuakultur), PT Summa Benur, CV Kawang Royal Vaname, PT Tanjung Bumi Akuakultur (TBAI). Alhamdulillah, program ini berhasil membuka peluang dengan direkrutnya para mahasiswa kami oleh industri profesional udang,” kata Hany.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022