Hasil survei dari Indo Survei menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa memenangi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 apabila berpasangan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) atau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
"Indo Survei sendiri menemukan, dalam simulasi yang ditawarkan terhadap 1096 responden tersebut, Anies Baswedan akan memenangi Pilpres jika berpasangan dengan dua kandidat cawapres paling kuat, yakni Pak RK atau Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno," kata Peneliti Indo Riset Roki Arbi, dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat.
Dengan peta pilpres yang masih ketat, dia menyebutkan jarak elektabilitas antar-calon sangat dekat sehingga masih terlalu dini memprediksi pemenang Pilpres 2024.
"Di dalam beberapa simulasi pasangan calon ditemukan bahwa faktor pasangan cawapres akan mempengaruhi preferensi pemilih dalam pilpres," tambahnya.
Menurut dia, saat ini terdapat tiga lapisan elektabilitas kandidat bila menggunakan simulasi 18 nama, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, selaku tokoh dengan elektabilitas di atas 15 persen.
Baca juga: Survei SMRC sebut elektabilitas Ganjar dan Anies cenderung menguat
Selanjutnya, tokoh dengan elektabilitas 4 hingga 10 persen ada nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno. Sementara dalam simulasi "melawan Ganjar-Erick Thohir", Anies diprediksi menang jika dipasangkan dengan Sandiaga Uno dengan perolehan suara 49,5 persen.
"Anies juga akan menang jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil dengan 49,1 persen," katanya.
Roki menambahkan pasangan Anies-Sandiaga bisa menang melawan pasangan Ganjar-Ridwan, karena suara pendukung Ridwan Kamil sendiri cukup signifikan menyokong Anies Baswedan.
Hal itu terlihat dari migrasi suara pemilih Ridwan Kamil jika Pilpres hanya mengerecut pada dua nama, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, dengan perolehan suara masing-masing sebesar 46,4 persen, katanya.
"Jadi, meski yang paling populer adalah Prabowo, namun yang paling disukai adalah Ganjar dengan 90,7 persen, Sandiaga Uno dengan 84,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 83,2 persen, dan Anies dengan 81,2 persen," kata Roki.
Baca juga: Survei SMRC sebut Ganjar Pranowo tokoh paling disukai pemilih
Nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sendiri beberapa kali muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga survei sebagai kandidat cawapres paling kuat.
Dalam survei Indikator pada Desember 2021, Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan perolehan 15,3 persen di bawah Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa wapres yang akan dipilih responden jika pilpres diadakan saat survei dilakukan.
Sejumlah pengamat juga menilai posisi Ridwan Kamil yang cukup unggul di Jawa Barat menjadi modal besar jika digandeng menjadi cawapres, mengingat Jawa Barat memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Terlebih, di Jawa Barat, tingkat kesukaan pada Ridwan Kamil dominan hingga 91 persen, tambahnya.
Dalam "Hasil Survei Nasional Pemilu 2024: Potensi Dua Putaran, Periode Survei 11-17 April 2022" tersebut, Indo Survei menggunakan metodologi multistage random sampling dengan data sampel dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021 dan jumlah sampel sebesar 1.100, dengan data valid sebanyak 1.096. Margin of error survei sebesar 2,96 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Indo Survei sendiri menemukan, dalam simulasi yang ditawarkan terhadap 1096 responden tersebut, Anies Baswedan akan memenangi Pilpres jika berpasangan dengan dua kandidat cawapres paling kuat, yakni Pak RK atau Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno," kata Peneliti Indo Riset Roki Arbi, dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat.
Dengan peta pilpres yang masih ketat, dia menyebutkan jarak elektabilitas antar-calon sangat dekat sehingga masih terlalu dini memprediksi pemenang Pilpres 2024.
"Di dalam beberapa simulasi pasangan calon ditemukan bahwa faktor pasangan cawapres akan mempengaruhi preferensi pemilih dalam pilpres," tambahnya.
Menurut dia, saat ini terdapat tiga lapisan elektabilitas kandidat bila menggunakan simulasi 18 nama, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, selaku tokoh dengan elektabilitas di atas 15 persen.
Baca juga: Survei SMRC sebut elektabilitas Ganjar dan Anies cenderung menguat
Selanjutnya, tokoh dengan elektabilitas 4 hingga 10 persen ada nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno. Sementara dalam simulasi "melawan Ganjar-Erick Thohir", Anies diprediksi menang jika dipasangkan dengan Sandiaga Uno dengan perolehan suara 49,5 persen.
"Anies juga akan menang jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil dengan 49,1 persen," katanya.
Roki menambahkan pasangan Anies-Sandiaga bisa menang melawan pasangan Ganjar-Ridwan, karena suara pendukung Ridwan Kamil sendiri cukup signifikan menyokong Anies Baswedan.
Hal itu terlihat dari migrasi suara pemilih Ridwan Kamil jika Pilpres hanya mengerecut pada dua nama, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, dengan perolehan suara masing-masing sebesar 46,4 persen, katanya.
"Jadi, meski yang paling populer adalah Prabowo, namun yang paling disukai adalah Ganjar dengan 90,7 persen, Sandiaga Uno dengan 84,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 83,2 persen, dan Anies dengan 81,2 persen," kata Roki.
Baca juga: Survei SMRC sebut Ganjar Pranowo tokoh paling disukai pemilih
Nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sendiri beberapa kali muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga survei sebagai kandidat cawapres paling kuat.
Dalam survei Indikator pada Desember 2021, Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan perolehan 15,3 persen di bawah Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa wapres yang akan dipilih responden jika pilpres diadakan saat survei dilakukan.
Sejumlah pengamat juga menilai posisi Ridwan Kamil yang cukup unggul di Jawa Barat menjadi modal besar jika digandeng menjadi cawapres, mengingat Jawa Barat memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Terlebih, di Jawa Barat, tingkat kesukaan pada Ridwan Kamil dominan hingga 91 persen, tambahnya.
Dalam "Hasil Survei Nasional Pemilu 2024: Potensi Dua Putaran, Periode Survei 11-17 April 2022" tersebut, Indo Survei menggunakan metodologi multistage random sampling dengan data sampel dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021 dan jumlah sampel sebesar 1.100, dengan data valid sebanyak 1.096. Margin of error survei sebesar 2,96 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Survei CPCS: Prabowo masih unggul dibayangi Ganjar dan Anies
Baca juga: Survei: Popularitas Ridwan Kamil di Jawa Barat modal besar di Pemilu
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022