"Kami masih berusaha untuk evakuasi secara manual menggunakan cangkul," ungkap Penata Bencana Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam di sela-sela evakuasi.
Baca juga: BPBD: Hujan dan kemiringan 45 derajat penyebab longsor di Samarinda
Menurutnya, peristiwa longsor yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu merobohkan dua rumah dengan korban sebanyak sembilan orang. Lima korban di antaranya berhasil selamat yaitu Hilman, Fitri, Adit, Abay dan Ama.
Sementara empat korban lainnya tertimbun material longsor dengan identitas Uum (70), Duduh (43), Eneng (24) dan Nafis (4). Tapi, korban bernama Uum sudah berhasil dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Usai longsor, jalur utama Pagelaran-Cianjur kembali dapat dilalui
"Tim masih di lapangan untuk evakuasi. Sejauh ini, satu korban tertimbun berhasil dievakuasi atas nama Duduh (43)," kata Adam.
Hingga pukul 21.00 WIB tim SAR gabungan masih melakukan proses pencarian tiga korban tertimbun. Meski hujan sudah mulai reda di tempat kejadian perkara (TKP), tapi kurangnya pencahayaan membuat proses pencarian sedikit terhambat.
Baca juga: Bupati: Wilayah rawan banjir harus ditangani multisektor
Kapolsek Cigombong-Cijeruk, Kompol Sumijo menjelaskan para korban longsor tersebut yaitu satu keluarga. Satu korban meninggal yang berhasil dievakuasi merupakan kepala keluarganya.
"Yang meninggalnya itu kepala keluarga. Istrinya terselamatkan karena bisa lompat dia. Anaknya masih tertimbun dan neneknya. Jadi yang masih dievakuasi ini tiga orang," tambahnya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022