Untuk di wilayah Bali, PLN telah menerapkan standar prosedur operasional (SOP) dan mengerahkan personel untuk mencegah serta mengantisipasi jika pemadaman terjadi.
“Kami telah menyusun SOP untuk mendukung kegiatan ini, dan menerjunkan 101 personel siaga serta prasarana pendukung antara lain 5 unit UPS (perangkat energi cadangan, Red.), 2 unit genset, dan 8 unit gardu bergerak,” kata Senior Manager Distribusi PLN UID Bali I Made Suamba sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Badung, Minggu.
Suamba menjelaskan telah melakukan pengecekan di sejumlah sektor pasokan listrik, antara lain, sistem operasi, pembangkit, transmisi, distribusi, dan pengamanan di lokasi tempat ujian.
Ia menambahkan PLN juga mengecek kondisi peralatan dan mempersiapkan pasokan energi cadangan di tiap lokasi ujian.
“Sejak 9 Mei, PLN menggiatkan serangkaian persiapan yakni dengan perencanaan dan mitigasi risiko pasokan listrik untuk menunjang kegiatan ini,” kata Suamba.
Ia menyebut pasokan listrik dari pembangkit di Bali masih dalam kondisi yang aman sebesar 1.322 Megawatt (MW), dan beban puncaknya mencapai 819,4 MW.
Dengan demikian, ada cadangan daya 502,7 MW atau sekitar 38 persen.
Tidak hanya itu, PLN juga tidak melaksanakan pemeliharaan terencana pada jaringan-jaringan yang memasok listrik ke tempat ujian.
“Pelaksanaan pemeliharaan terencana harian dikerjakan melalui Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan sehingga pemeliharaan dapat dilakukan secara on line, yaitu dengan metode sentuh langsung atau berjarak,” kata Suamba.
Ia pun mengimbau kepada pelanggan PLN yang mengalami kendala listrik atau membutuhkan layanan selama UTBK berlangsung agar langsung menghubungi perusahaan melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh lewat gawai.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022