• Beranda
  • Berita
  • BMW jajaki investasi energi kurangi ketergantungan pada gas alam

BMW jajaki investasi energi kurangi ketergantungan pada gas alam

23 Mei 2022 14:22 WIB
BMW jajaki investasi energi kurangi ketergantungan pada gas alam
Arsip foto - Logo BMW dipotret sebelum konferensi pers tahunan produsen mobil premium BMW di Munich, Jerman, pada 19 Maret 2014. ANTARA/REUTERS/Michaela Rehle.
BMW sedang menjajaki investasi baru dalam energi surya, panas bumi, dan hidrogen untuk menurunkan ketergantungannya pada gas alam, kata kepala produksi produsen mobil itu kepada Reuters Senin.

Produsen mobil, yang mengandalkan gas alam untuk 54 persen konsumsi energinya pada tahun 2021, sedang memeriksa di mana mereka dapat menambahkan panel surya ke pabriknya dan mengembangkan rencana dengan otoritas lokal untuk mengangkut hidrogen ke pabrik di Leipzig, Jerman.

"Hidrogen sangat cocok untuk menurunkan atau bahkan sepenuhnya mengimbangi permintaan gas," kata Milan Nedeljkovic, dikutip Reuters, Senin.

"Industri kami menyumbang sekitar 37 persen dari konsumsi gas alam Jerman," katanya ketika ditanya apa yang akan terjadi pada pabrik BMW jika terjadi penghentian pengiriman gas dari Rusia.

Baca juga: BMW tarik 194 mobil impor di China karena masalah "software"

"Bukan hanya BMW, tetapi seluruh sektor akan terhenti," sambung dia.

Rencana BMW mencerminkan persiapan yang lebih luas yang sedang berlangsung di seluruh industri Jerman untuk beralih dari gas Rusia dan menghasilkan sistem untuk menjatah pasokan yang tersedia jika terjadi penghentian pengiriman secara tiba-tiba.

Di luar Jerman, pabrik baru di Debrecen, Hungaria, yang menurut BMW akan menjadi pabrik mobil pertama di dunia yang sepenuhnya beroperasi tanpa bahan bakar fosil, akan sangat bergantung pada tenaga surya, kata Nedelkjovic, seraya menambahkan bahwa pembuat mobil itu juga mempertimbangkan untuk menggunakan energi panas bumi.

Tenaga panas bumi lebih stabil daripada energi terbarukan yang bergantung pada cuaca, tetapi belum melihat pertumbuhan atau investasi yang sebanding. Hal itu karena biaya di muka yang tinggi dan proses perizinan yang rumit untuk pengeboran.

Ditanya tentang potensi energi nuklir, yang menyumbang sekitar setengah dari pasokan energi Hungaria tetapi sedang dihapus di Jerman, Nedeljkovic mengatakan energi nuklir dapat menjadi faktor penstabil, terutama di masa yang bergejolak ini.

"Untuk produksi kami sendiri, kami mengandalkan sumber energi regeneratif," ucap dia.

Baca juga: Cadillac kenalkan Escalade-V 2023 bermesin "monster"

Baca juga: Tujuh perusahaan tarik hampir 12 ribu kendaraan karena perangkat lunak

Baca juga: BMW kirim unit tanpa Android Auto & Apple CarPlay untuk sementara

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022