"Salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol tersebut adalah jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,69 juta pada periode arus mudik dan 1,78 juta kendaraan pada periode arus balik," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut Heru, angka ini merupakan akumulasi lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
Pada kuartal I tahun 2022 Jasa Marga mencatatkan pendapatan usaha naik 16 persen dibandingkan periode yang sama 2021.
Baca juga: Laba Jasa Marga melonjak, capai Rp392,8 miliar di kuartal I 2022
"Kami berharap, performa ini dapat kami pertahankan sampai dengan akhir tahun nanti. Kami optimis hal ini akan tercapai, seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 yang semakin pulih dan juga peningkatan volume lalu lintas yang sudah jauh lebih baik," kata Heru.
Sebelumnya Jasa Marga mencetak laba bersih pada kuartal I 2022 sebesar Rp392,8 miliar, naik 142,7 persen atau Rp231 miliar dibandingkan dengan kuartal I 2021.
Selain itu Jasa Marga mencatatkan pendapatan usaha Rp3,2 triliun atau tumbuh 16 persen yang merupakan kontribusi dari pendapatan tol sebesar Rp2,9 triliun atau naik 15,7 persen dan pendapatan usaha Lain sebesar Rp257,8 miliar atau naik 9,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas perseroan.
Jasa Marga juga mampu merealisasikan pertumbuhan EBITDA sebesar 12,7 persen atau tercatat sebesar Rp2,2 triliun dimana EBITDA margin mencapai 68,1 persen pada kuartal I 2022.
Baca juga: Pariwisata melesat, kinerja ruas tol juga akan terdongkrak
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022