• Beranda
  • Berita
  • Menko PMK: Kolaborasi antar pihak wujudkan ketangguhan hadapi bencana

Menko PMK: Kolaborasi antar pihak wujudkan ketangguhan hadapi bencana

23 Mei 2022 22:41 WIB
Menko PMK: Kolaborasi antar pihak wujudkan ketangguhan hadapi bencana
Menteri Koordinator Pemberdayaan Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) dalam sesi The World Reconstruction Conference (WRC) 5 di Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Nusa Dua, Bali, Senin (23/5/2022). (Antara/Devi Nindy)
Menteri Koordinator Pemberdayaan Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kolaborasi antarpihak dapat mewujudkan ketangguhan dalam menghadapi bencana.

Dalam sesi The World Reconstruction Conference (WRC) 5 di Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Nusa Dua, Bali, Senin, Muhadjir mengatakan hal tersebut dapat terlihat dari sejumlah penanganan bencana, salah satunya seperti pascaerupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: Perkuat aksi kebencanaan, UNDP andalkan kepemimpinan Indonesia di G20

Salah satu contoh praktek baik dalam pemulihan pascabencana di Indonesia tersebut tampak dalam waktu 5 bulan, progres pembangunan hunian tetap dan relokasi bagi masyarakat terdampak bencana telah mencapai 92,86 persen.

"Kolaborasi antarpihak dengan baik antara pemerintah dan non-pemerintah memastikan pemenuhan kebutuhan dasar dan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak," kata dia.

Baca juga: PBB ingatkan pentingnya libatkan kelompok rentan tanggulangi bencana

Koordinasi multipihak dalam pemulihan pascabencana, dapat disaksikan pula dalam Rumah Resiliensi Indonesia, yang juga merupakan bagian side event GPDRR 2022, kata Muhadjir.

Selain itu, Indonesia juga mempromosikan hasil produk pengetahuan dari konvensi dalam penerapan kebijakan pemulihan antara lain penanganan pascabencana badai siklon tropis Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan gempa di Sulawesi Barat.

Baca juga: UNDP: WRC Bali momentum bangun dunia yang lebih tangguh

Muhadjir mengatakan WRC kelima ini merupakan bagian dari pertemuan awal GPDRR yang ke-7, dan diharapkan dalam agenda tersebut, momentum ini menjadi jalur pemulihan sosial ekonomi, upaya pembangunan ketangguhan atau resiliensi bangsa, serta pemulihan dari pandemi COVID-19.

Menurutnya GPDRR menjadi penting karena sebagian dan proses middterm review implementasi Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana (SFDRR) 2030, Paris Agreement dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Untuk itu saya ingin mengajak dan mendorong segenap stake holder kebencanaan guna mencapai tujuan SFDRR, SDGs terutama dalam meningkatkan kerjasama internasional untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat bencana, kerusakan infrastruktur dan gangguan layanan dasar," kata dia.

Muhadjir juga mengharapkan melalui WRC kelima sebagai rangkaian GPDRR di Bali menciptakan dunia yang tangguh bencana dan membangun kolaborasi yang lebih erat.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022