Perusahaan tersebut pada Oktober mengumumkan bahwa mereka menandatangani nota kesepahaman membentuk usaha patungan untuk produksi baterai lithium ion di Amerika Utara.
Baca juga: Stellantis tingkatkan produksi kendaraan listrik di pabrik Ontario
Baca juga: Samsung perkenalkan microSD yang mampu rekam video 16 tahun nonstop
Mereka juga mengatakan bahwa pabrik tersebut ditargetkan dimulai pada 2025 dan bertujuan untuk memiliki kapasitas produksi tahunan awal 23 gigawatt jam, dengan kemampuan untuk meningkat hingga 40 gigawatt jam di masa depan.
Perusahaan tidak segera berkomentar, tetapi Stellantis mengatakan akan memberikan pembaruan tentang masa depan operasi Kokomo pada Selasa, yang akan mencakup chief operating officer Amerika Utara Mark Stewart dan Gubernur Indiana Eric Holcomb.
Usaha patungan pabrik baterai diharapkan akan dibangun di dekat pabrik mesin, pengecoran, dan transmisi Stellantis di Kokomo, Indiana, kata sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena pengumumannya belum diumumkan.
Pada Oktober, Stellantis mengatakan akan menginvestasikan 229 juta dollar AS di tiga pabrik Kokomo untuk memproduksi transmisi listrik delapan kecepatan.
Pada Maret, Stellantis dan LG Energy Solution mengatakan mereka akan menginvestasikan 4,1 miliar dollar AS untuk usaha patungan pabrik produksi baterai lithium-ion di Kanada yang akan memiliki kapasitas produksi tahunan lebih dari 45 gigawatt jam. Perusahaan berencana untuk mulai beroperasi pada tahun 2024.
Presiden Joe Biden pada kunjungan ke kampus Samsung Electronics Pyeongtaek di Korea Selatan pada Jumat (20/5) menyoroti investasi yang direncanakan.
"Samsung juga akan bekerja dengan Stellantis dalam usaha patungan untuk membangun fasilitas baru di Amerika Serikat yang akan memproduksi baterai untuk kendaraan listrik," kata Biden.
Baca juga: Samsung dan Apple didenda karena jual ponsel tanpa "charger"
Baca juga: Disiapkan sejak 2006, Dodge Hornet akhirnya meluncur tahun ini
Baca juga: Tujuh perusahaan tarik hampir 12 ribu kendaraan karena perangkat lunak
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022