"Ke depan saya melihat pemerintah kota harus berkolaborasi dengan semua pihak. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu tidak cukup," kata Bima Arya, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, banyak kota di Indonesia yang berhasil membangun ekonominya dengan kolaborasi kemitraan baik dengan pihak ketiga, swasta, komunitas, dan anak-anak muda kreatif di kota masing-masing.
Baca juga: Bandarlampung bersihkan jalan dari manusia perak jelang HUT Apeksi
"Pada acara Apeksi ini kita akan meluncurkan program pertama Apeksi, yakni 'Youth City Changer'. Jadi anak-anak muda di seluruh Indonesia nanti akan kita undang pada rakernas," kata dia.
Selain itu, kata dia, salah satu isu lainnya yang akan dibahas pada Apeksi adalah kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Ini momentumnya pas ketika kita sudah masuk ke endemi dan kota-kota di Indonesia mulai 'recovery' (pemulihan) ekonomi, jadi kita akan merapatkan barisan menjemput peluang dan mendorong bersama-sama UMKM di kota masing-masing untuk bangkit," ujarnya.
Baca juga: APEKSI usul Sekda diperhitungkan jadi Pj isi kekosongan kepala daerah
Baca juga: Bima Arya bahas bonus demografi tantangan kesehatan dalam ekspo APEKSI
Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan bahwa akan ada 58 wali kota se-Indonesia yang menghadiri HUT Ke-22 Apeksi di kota ini.
"Yang tanpa diwakilkan ada 58 wali kota. Untuk menteri yang akan datang masih menunggu konfirmasi karena ini bersamaan dengan acara G20 di Bali. Tapi banyak dari mereka memberikan dukungan dan ucapan atas HUT Apeksi," kata dia.
Wali Kota berharap dengan adanya kegiatan Apeksi di Kota Bandarlampung dapat menggeliatkan perekonomian dan meningkatkan perekonomian di kota ini.
"Dengan adanya kegiatan Apeksi diharapkan PAD dan ekonomi Bandarlampung bisa meningkat lagi, sedangkan yang akan kita bahas dalam kegiatan Apeksi, salah satunya UMKM," kata dia.
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022