Sabrina Soewatdy, CEO dan Founder Rukita dalam keterangan resmi pada Jumat menjelaskan bahwa Home For Heroes (HFH) merupakan program yang diinisiasi sejak tahun 2021 itu akan memberikan hunian gratis selama enam bulan.
“Ini kali kedua kami menggelar program Home For Heroes, sebagai bentuk komitmen kami untuk terus memberikan apresiasi kepada generasi muda yang memiliki inisiatif untuk berbuat baik terhadap sesama. Kami berharap program ini akan terus memotivasi lebih banyak lagi teman-teman generasi muda lainnya agar makin bersemangat dalam menyebarkan kebaikan, tak hanya saat pandemi tapi untuk seterusnya di masa depan,” kata Sabrina, Jumat.
Pendaftaran gelombang kedua dibuka pada bulan Maret hingga April 2022. Kemudian, Rukita melakukan seleksi dan berhasil memilih tiga sosok inisiator program-program inspiratif di tengah pandemi.
Baca juga: Rukita hadirkan fitur Mods
Pada HFH 2021 terkumpul 20 pendaftar, sementara pada Home For Heroes tahun ini meningkat menjadi lebih dari 80 pendaftar.
“Jumlah pendaftar Program Home For Heroes tahun ini, meningkat hingga empat kali lipat dari tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa program ini semakin dikenal dan menarik bagi generasi muda. Dan setelah kami seleksi, ternyata banyak sekali generasi muda yang memiliki inisiatif-inisiatif unik dalam membantu sesama. Kami sangat senang melihat kebaikan-kebaikan yang mereka sebarkan ini,” kata Sabrina.
Sosok Milenial Inspiratif Program Home For Heroes 2022
Penerima Program Home For Heroes 2022 yang pertama yakni, Himawan Adi Nugroho, 22 tahun, Mahasiswa, Relawan sosial yang berkesempatan tinggal di unit Rukita Alpine Pejaten Jakarta Selatan. Lelaki yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Banking School Jakarta ini menggagas penggalangan dana untuk bencana erupsi Gunung Semeru di Twitter dan berhasil mengumpulkan Rp70 juta yang dialokasikan untuk kebutuhan ternak melalui beberapa program.
Himawan dan beberapa temannya terjun langsung untuk memberi pakan dan mengevakuasi hewan ternak dari Desa Oro Oro Ombo (salah-satu penghasil kambing etawa terbaik di Jawa) untuk turun ke Desa Pronojiwo yang lebih aman dari erupsi Gunung Semeru.
Selama masa pandemi, Himawan juga menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial, antara lain, memberi lima tablet untuk mendukung pembelajaran online di Panti Asuhan Maktabul Aitam, Tangerang, serta menjadi relawan selama 1 bulan untuk membantu program vaksinasi di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Hingga saat ini, Himawan masih terus aktif menjadi relawan sosial, salah-satunya dengan melakukan peningkatan kapasitas ekonomi dalam bentuk pengolahan mangrove dan meningkatkan kesadaran anak-anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Awal COVID-19 di Maret 2020 lalu, saya berpikir kalau kita diam di rumah saja, siapa yang bantu? Dari situlah saya mulai tergerak. Saya merasa bahwa kita harus lebih peka terhadap lingkungan sosial. Mari kita berbagi apapun yang bisa kamu bagi,” kata Himawan.
Kedua, Herlina L. Pardosi, 25 Tahun, Tenaga Medis, yang berkesempatan tinggal di unit Rukita Paseban Senen, Jakarta Pusat. Perempuan lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia Lampung ini terpilih karena aktif dalam berbagai kegiatan sosial sebagai relawan medis.
Di awal pandemi, Herlina langsung terjun menjadi peneliti muda, Junior Researcher Field Assessment dari Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO) dengan penempatan di Bangka Belitung. Kemudian, Herlina dipindahkan ke RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi garda terdepan sebagai tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien COVID-19.
Perempuan yang saat ini bekerja sebagai Site Study Coordinator di EOCRU (Eijkman Oxford Clinical Research) Kedokteran UI ini juga tergabung dalam gugus tugas COVID-19 Nasional dan menjadi PIC Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan.
“Saya merasa bermanfaat untuk orang lain. Selain bahagia karena bisa membantu orang lain, saya juga merasa mandiri saat jauh dari orang tua dan bisa survive. Bagi saya hidup adalah kesempatan, jadi manfaatkanlah sebagai saluran berkat bagi banyak orang,” kata Herlina.
Ketiga, Adib Farhan Al Anwari, 24 Tahun, Wirausaha, Inisiator Program “Share Food, Share Love, Share Happiness” yang berkesempatan tinggal di unit Rukita Juana House Menteng, Jakarta Pusat. Farhan memprakarsai program “Share Food, Share Love, Share Happiness” di wilayah Jabodetabek yang berfokus memberikan makanan gratis kepada orang-orang terdampak pandemi. Tak hanya makanan siap saji, namun, ia juga terkadang memberikan bala bantuan berupa sembako kepada orang-orang yang tidak mampu. Hal ini dilakukan Farhan bekerja sama dengan relawan dari organisasi lain.
Di masa pandemi, Farhan pun mengabdikan dirinya sebagai relawan di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat di bulan Maret hingga Agustus tahun 2020. Selama kurang lebih 6 bulan, Farhan bertugas untuk membantu keperluan logistik dan juga ambulans di rumah sakit.
“Setelah jam kerja, saya memanfaatkan waktu menjadi relawan. Kalau dibutuhkan menginap, terpaksa saya membuat surat izin. Kebetulan, karena wirausaha, lebih gampang mengatur waktunya. Usaha dan pekerjaan kita yang lancar juga bisa jadi berkat atau doa dari mereka yang kita tolong. Jangan ragu untuk membantu sesama karena pahlawan sebenarnya lahir dari diri sendiri,” kata Farhan.
Sebelumnya, di Program Home For Heroes 2021, Rukita memberikan penghargaan kepada tiga sosok Milenial inspiratif. Tak hanya mendapatkan kesempatan menempati unit Rukita secara gratis selama enam bulan, para penerima program juga mendapatkan manfaat lain yakni subsidi biaya listrik dan air setiap bulannya. Ditambah, selepas program enam bulan berakhir, bagi para peserta program Home For Heroes yang ingin meneruskan tinggal di beragam unit Rukita, akan mendapatkan diskon spesial.
Baca juga: Rukita catat jumlah pemesanan 1 juta lebih kuartal pertama
Baca juga: Rukita akuisisi Infokost.id
Baca juga: Rukita serahkan hunian gratis kepada "pahlawan pandemi"
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022