Harga minyak naik pada Jumat dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan didukung oleh prospek pasar yang ketat karena meningkatnya konsumsi bensin di Amerika Serikat pada musim panas dan juga kemungkinan larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia.Harga minyak telah naik ke level tertinggi sejak akhir Maret, diuntungkan dari penurunan baru dalam persediaan minyak AS
Harga minyak mentah Brent naik 58 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 117,98 dolar AS per barel pada pukul 08.44 GMT, dan berada di jalur untuk kenaikan sekitar 5,0 persen minggu ini.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 27 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 114,36 dolar AS per barel. WTI ditetapkan untuk kenaikan mingguan sekitar 1,0 persen.
"Harga minyak telah naik ke level tertinggi sejak akhir Maret, diuntungkan dari penurunan baru dalam persediaan minyak AS," kata Analis UBS, Giovanni Staunovo.
Stok bensin AS turun 482.000 barel pekan lalu menjadi 219,7 juta barel, Badan Informasi Energi AS mengatakan pada Rabu (25/5/2022). Awal musim mengemudi musim panas di Amerika Serikat biasanya memerlukan peningkatan konsumsi.
Baca juga: Minyak naik karena pasokan ketat, larangan UE atas Rusia belum pasti
"Musim mengemudi AS dan permintaan perjalanan yang kuat akan membantu (harga). Dengan pertumbuhan pasokan yang tertinggal dari pertumbuhan permintaan, pasar minyak kemungkinan akan tetap kekurangan pasokan. Oleh karena itu, kami tetap positif dalam pandangan kami untuk harga minyak mentah," tambah Staunovo.
Kedua kontrak acuan minyak mentah juga didukung karena Komisi Eropa terus mencari dukungan dengan suara bulat dari semua 27 negara anggota Uni Eropa untuk sanksi baru yang diusulkan terhadap Rusia, dengan Hongaria menjadi batu sandungan.
Seorang pejabat Hongaria mengatakan negara itu membutuhkan 3,5 hingga 4 tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia dan melakukan investasi besar untuk menyesuaikan ekonominya. Hongaria tidak dapat mendukung embargo minyak yang diusulkan Uni Eropa sampai ada kesepakatan tentang semua masalah, kata pejabat itu.
"Kombinasi hilangnya pasokan aktual dan meningkatnya penolakan untuk menerima pasokan dari Rusia akan membuat komoditas ini (minyak dan gas) bergerak jauh lebih tinggi," kata Kepala Ekonom ACY Securities, Clifford Bennett.
Harga telah naik sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.
OPEC+ akan tetap berpegang pada kesepakatan produksi minyak tahun lalu pada pertemuan 2 Juni dan menaikkan target produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari, enam sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters. Anggota OPEC+ dengan demikian akan menolak seruan Barat untuk peningkatan yang lebih cepat guna menurunkan lonjakan harga.
Baca juga: Indef sarankan belanja K/L direalokasi mitigasi kenaikan harga minyak
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022