Pakar ginekologi dan spesialis infertilitas di New York Dr. Lucky Sekhon, dan Dr. Anu Kathiresan yang berbasis di Los Angeles, mengatakan tidak tahu alasan dokter kesuburan merekomendasikan minum sperma sebagai cara untuk mempengaruhi kesuburan.
Baca juga: Kourtney Kardashian dan Travis Barker resmi menikah secara hukum
Sekhon seperti dikutip dari Insider, Sabtu, mengatakan tidak ada alasan medis untuk rekomendasi dokter yang mendukung klaim minum air mani bermanfaat untuk wanita agar bisa segera hamil.
"Saya pikir itu hal yang konyol dan tidak masuk akal, terutama merekomendasikan frekuensi empat kali per minggu benar-benar konyol dan tidak berdasarkan apa pun," kata dia.
Menurut dia, saran itu bisa datang dari teori interaksi air mani dengan bakteri usus akan melemahkan respons kekebalan wanita.
Sperma mengandung antigen, atau zat yang dapat direaksikan oleh sistem kekebalan tubuh. Beberapa pakar berteori reaksi kekebalan yang lebih kuat terhadap sel sperma mungkin terkait dengan keguguran. Namun, sangat sedikit penelitian yang dilakukan tentang topik tersebut dan tidak ada bukti bahwa memasukkan sperma ke bakteri usus wanita akan berdampak positif bagi wanita.
Baik Sekhon dan Kathiresan sependapat tentang tidak ada penelitian yang menunjukkan minum air mani mengarah pada peluang kehamilan yang lebih besar.
Kathiresan menuturkan, beredarnya informasi seperti yang dikatakan Kardashian memungkinkan dokter untuk memulai percakapan tentang kesuburan dan menghilangkan stigma perjuangan untuk hamil.
Minum air manis meski biasanya tidak berbahaya, terkadang bisa menularkan penyakit dan menyebabkan reaksi alergi, kata Sekhon. Dia menambahkan, penyebaran informasi yang salah tentang kesuburan dapat membingungkan orang yang mencoba untuk hamil, karena banyak dari mereka sudah putus asa mendapatkan solusi.
Baca juga: Sarwendah beri ASI untuk Peto, apa dampaknya?
Baca juga: Keluarga Kardashian berlibur di Bali
Baca juga: Kourtney Kardashian akan mundur dari "KUwK"
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022